POSKOTA.CO.ID - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menilai berbagai bencana alam yang melanda Kabupaten Sukabumi disebabkan cuaca ekstrem beberapa hari terakhir.
Hal ini memicul bencana alam seperti banjir bandang, longsor dan pergerakan tanah. Beruntung dalam kejadian tersebut tidak ada korban jiwa.
Dalam keterangan tertulis yang diterima Poskota, Rabu 4 Desember, banjir tercatat melanda tujuh wilayah, termasuk Kecamatan Ciemas, Palabuhanratu, dan Gegerbitung.
Selain itu, tanah longsor terjadi di 14 titik dengan dampak terbesar di Kecamatan Simpenan, Palabuhanratu, dan Warungkiara.
Cuaca ekstrem juga memengaruhi tujuh lokasi lainnya, seperti Desa Sukaraja di Kecamatan Sukaraja dan Desa Benda di Kecamatan Cicurug. Pergerakan tanah dilaporkan di empat lokasi, termasuk Desa Sukamaju di Kecamatan Cikembar dan Desa Bantargadung di Kecamatan Bantargadung.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Ph.D. menyebutkan BPBD Kabupaten Sukabumi bersama aparat setempat telah melakukan berbagai langkah penanganan, termasuk koordinasi intensif, pendataan dampak kerusakan, dan pelaksanaan assessment di lokasi terdampak.
Evakuasi di sejumlah titik kritis menjadi prioritas utama untuk memastikan keselamatan warga. Tim BPBD juga terus mendata kebutuhan logistik dan perlengkapan mendesak lainnya guna mendukung proses penanganan dan pemulihan.
"Hingga saat ini, BPBD Kabupaten Sukabumi masih melakukan pendataan dan assessment dampak kerusakan di lapangan," ujarnya. Kondisi cuaca yang belum stabil mengharuskan tim tetap siaga mengantisipasi kemungkinan bencana lanjutan.
Untuk itu, BNPB mengimbau pemerintah daerah, khususnya di wilayah rawan terdampak bencana hidrometeorologi, untuk meningkatkan kesiapsiagaan.
"Pemerintah daerah diminta untuk segera memeriksa kesiapan perangkat, personel, sumber daya, serta anggaran operasional guna menghadapi potensi darurat. Langkah ini mencakup kesiapan alat berat, pompa air, dan kendaraan evakuasi," bebernya.
Diberitakan sebelumnya, hujan deras yang mengguyur wilayah Sukabumi menyebabkan banjir bandang. Bahkan belasan mobil terseret banjir bandang terlihat dari banyaknya video yang viral di media sosial.
Beberapa mobil tersebut terseret arus aliran sungai Cikaso yang meluap di Kampung Parungseah, Desa Curugluhur, Sagaranten, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Rabu 4 Desember 2024.
Bahkan dalam video tersebut ada 6 kendaraan yang terombang-ambing akibat derasnya aliran Sungai Cikaso. Selain itu, permukiman juga terendam. Kendaraan yang terseret arus mengalami kerusakan parah.
Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari.