Ini Macam-macam Merk Obat Tramadol yang Sering Dibeli Masyarakat

Rabu 04 Des 2024, 18:32 WIB
Ilustrasi Tramadol (Freepik)

Ilustrasi Tramadol (Freepik)

POSKOTA.CO.ID - Saat ini banyak yang menyalahgunakan penggunaan obat jenis Tramadol. Dimana obat tersebut digunakan untuk pereda sakit. Namun apabila dikonsumsi secara berlebihan akan menimbulkan efek halusinasi yang disalahgunakan sebagaian masyarakat. 

Selain itu, dikutip Poskota dari laman Primaya Hospital,  obat ini memunculkan efek kantuk dan mampu menghalau depresi. Oleh karena itu, obat ini tergolong sebagai zat yang dikendalikan peredarannya. Yuk pahami lebih lanjut tentang obat tramadol sebelum Anda menggunakannya.

Tramadol adalah obat pereda nyeri golongan agonis opioid yang bekerja dengan cara menghambat sinyal nyeri pada sistem saraf pusat. Dengan begitu, rasa nyeri dapat berkurang sepenuhnya terutama nyeri berat seperti kondisi pasca operasi.

Dalam dunia medis, obat ini hanya boleh diberikan apabila pereda nyeri lain tidak efektif untuk mengatasi rasa sakit. Bahkan obat ini akan mengubah respons otak pada saat menerima rasa sakit sehingga efek nyeri berkurang.

Namun walaupun termasuk golongan opioid, namun obat ini tidak membuat penggunanya mengalami perubahan perilaku. Bahkan, zat ini mirip dengan zat alami dalam otak bernama endorfin yang berperan mengurangi rasa sakit dengan mengubah pesan yang dikirim tubuh ke otak.

Obat ini beredar secara sangat terbatas dan sepenuhnya di kendalikan keberadaannya. Oleh karena itu, tidak mudah mendapatkan obat ini di apotek seperti obat resep lainnya. Terlebih obat ini sering orang-orang salah gunakan sebagai obat depresi maupun obat tidur bagi sebagian kalangan.

Namun kini ada beberapa merk dari obat tramadol diantaranya obat jenis tablet yakni Kontram, Tramal, Tradyl, Forgesic, Tradosik, Orasic, Centrasic, Radol, Corsadol, Tugesal, dan juga Pinorec.

Sementara untuk jenis Injeksi diantaranya merek Tradosik, Tradyl, Trasik, Orasic, Tramal, Kamadol, dan juga Forgesic. 

Manfaat Tramadol

Tramadol merupakan obat golongan opioid yang akan mengubah respons maupun persepsi terhadap nyeri atau rasa sakit. Jadi, obat ini akan mengikat reseptor opiat yang terletak di saraf pusat sehingga rasa sakit dari suatu bagian tidak diteruskan sepenuhnya ke otak.

Tramadol hanya diperbolehkan untuk dewasa. Itu pun hanya sebagai langkah terakhir apabila metode atau obat lain tidak berefek. Berikut ini beberapa dosisnya sesuai bentuk obatnya;

Obat jeni Tablet dosis yang dianjurkan yakni 50-100 mg setiap 4-6 jam. Sedangkan untuk Injeksi yakni dosis 1 ampul (100 mg) diinjeksikan ke dalam infus.

Berita Terkait
News Update