Salah memanfaatkan celah ini dengan berlari ke belakang lini pertahanan, menghasilkan banyak peluang berbahaya.
Kegagalan City Memanfaatkan Sayap Kanan
Anak-anak asuh Pep Guardiola terlihat jelas menghadapi masalah besar di sayap kanan mereka.
Kyle Walker bermain terlalu defensif, sementara Matheus Nunes tidak memiliki kecepatan dan kreativitas untuk menjadi ancaman.
Hal ini membuat Liverpool leluasa mempersempit ruang permainan di lini tengah, meminimalkan potensi serangan dari sisi kanan City.
Perubahan Guardiola di Babak Kedua
Guardiola mencoba memperbaiki situasi dengan memasukkan Jeremy Doku sebagai upaya memperbaiki performa.
Kehadirannya langsung memberikan dampak penting, karena Doku berhasil beberapa kali melewati Trent Alexander-Arnold.
Namun, perubahan ini datang terlambat. Liverpool sudah terlanjur nyaman dengan keunggulan mereka.
Keunggulan Liverpool di Lini Tengah
Ketika City mencoba membanjiri lini tengah dengan formasi asimetris, Liverpool merespons dengan cara yang brilian.
Mereka menggeser salah satu gelandang ke depan, membentuk formasi 4-2-4 yang sempit.
Strategi ini membuat kelebihan pemain City di lini tengah tidak terlalu berpengaruh, karena Liverpool berhasil mencegah bola mencapai area tersebut.
Efektivitas Serangan Liverpool
Liverpool tidak hanya mengandalkan serangan di sayap. Ketika City kehilangan momentum di tengah, Liverpool mampu menembus dari berbagai sisi, termasuk melalui lini tengah.
Rotasi pemain dan kombinasi umpan panjang ke Salah menjadi kunci serangan yang konsisten.