Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) mengirimkan Timnas Indonesia U-22 untuk menghadapi Mitsubishi Electric Cup 2024 (Piala AFF 2024).
Keputusan itu dinilai sebagai langkah strategis dan jitu. PSSI dan sepak bola Indonesia akan mendapatkan banyak manfaat dari pengiriman tim muda tersebut.
Pertama, memberi kesempatan kepada para pemain lokal berbakat yang muncul di kompetisi domestik.
Ini ajang yang tepat untuk pematangan karena menembus timnas senior kini lebih sulit. Peraturan untuk memainkan pemain U-22 sebagai pemain tim utama di Liga 1 telah melahirkan sejumlah bintang potensial untuk memperkuat timnas.
Namun mereka membutuhkan banyak jam terbang sebelum dapat benar-benar diandalkan untuk membela timnas senior, maka Piala AFF dapat menjadi salah satu kesempatan terbaik para pemain muda itu. Sehingga kompetisi domestik bisa tetap jalan sesuai agenda.
Keterlibatan pemain senior yang terbatas membuat klub-klub Liga 1 jadi lebih tenang menjalani kompetisi dalam negeri. Keuntungan lainnya adalah penampilan timnas usia muda di Piala AFF merupakan persiapan yang bagus untuk SEA Games 2025.
Piala AFF bahkan dapat disebut sebagai ajang pemanasan sekaligus pematangan tim dalam upaya mempertahankan medali emas sepak bola SEA Games. Kemudian kebijakan ini juga baik untuk memberi warna baru bagi Kejuaraan ASEAN.
Persaingan jadi lebih hidup, tidak lagi mudah ditebak, dan yang jadi bintang bukan pemain-pemain yang itu-itu saja.
Indonesia sendiri menghuni Grup B bersama Vietnam, Filipina, Myanmar, dan Laos. Perjuangan tim Garuda di fase grup akan dimulai pada 9 Desember dengan melawat ke markas Myanmar, lalu menjamu Laos, 12 Desember.
Kemudian bertandang ke Vietnam pada 15 Desember, dan terakhir menjamu Filipina pada 21 Desember.
Namun, para pecinta sepak bola di tanah air mempertanyakan keputusan pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong memanggil pemain senior, seperti Marselino Ferdinan, Ivar Jenner, Justin Hubner, Hokky Caraka,dan Pratama Arhan.
Keputusan tersebut dinilai agak aneh, karena menurutnya fokus utama adalah kiprah Skuad Garuda di Kualifikasi Piala Dunia. Dikhawatirkan kondisi para pemain akan menurun jika akhirnya dipaksa bermain di Piala AFF 2024. Saat ini Rizki RIdho, Cs sedang berjuang di Kualifikasi Piala Dunia 2026, dan peluangnya cukup besar.
Seharusnya pemain-pemain ini harus dijaga. Jika mereka bermain untuk klubnya tidak masalah, karena mereka memang harus melakukan itu. Skenario terburuk bisa saja terjadi, yakni jika para pemain tersebut cedera di Piala AFF 2024.
Ini harus dipikirkan dan direncanakan dengan matang, kesempatan Timnas Indonesia di kualifikasi Piala Dunia 2024 cukup besar untuk meraih posisi tiga atau empat gede. Peluang Merah Putih untuk menang atas China dan Bahrain di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) besar sekali.
Jadi kembali ke rencana sejak awal, jadikan Piala AFF sebagai turnamen uji coba mematangkan pemain-pemain muda menuju tim senior. Hilangkan cibiran negara tetangga Garuda belum pernah juara Piala AFF dan hanya sebagai runner up.
Lebih baik Shin Tae-yong fokus di depan mata menuju Piala Dunia. Jangan sampai terpecah ingin menjuarai Piala AFF kemudian lolos ke ronde ke-4 Kualifikasi Piala Dunia 2026, namun nyatanya gagal kedua-duanya. Ini kesempatan emas Garuda sudah berjalan jauh untuk terbang lebih tinggi di kancah Piala Dunia. *
Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari.