Partisipasi Warga Kota Bekasi di Pilkada 2024 Anjlok, Pengamat Ungkap Penyebabnya

Sabtu 30 Nov 2024, 09:37 WIB
Warga saat menunjukkan jari tinta hitam usai memasukkan dan memberikan surat suara di TPS. (Poskota/Ahmad Tri Hawaari)

Warga saat menunjukkan jari tinta hitam usai memasukkan dan memberikan surat suara di TPS. (Poskota/Ahmad Tri Hawaari)

POSKOTA.CO.ID - Pengamat politik Universitas Islam 45 (Unisma) Bekasi, Adi Susila membeberkan sejumlah faktor partisipasi pemilih di Kota Bekasi anjlok di Pilkada 2024.

Adi meyakini, Pilkada 2024 untuk pemilihan gubernur, wali kota, dan bupati yang digelar serentak menjadi faktor partisipasi kurang.

"Dugaan saya pertama, ada efek dari Pilkada serentak (Pilgub, Pilwalkot, Pilbup), biasanya kalau pemilu atau pilkada serentak ada yang namanya total efek, dari atas ke bawah," kata Adi saat dikonfirmasi, Sabtu, 30 November 2024.

Kedua, warga di Kota Bekasi banyak tinggal di kawasan perumahan serta memiliki aktivitas yang padat, termasuk bekerja.

"Kedua, karena kebanyakan pemilih di Kota Bekasi banyak yang tinggal di perumahan-perumahan, jadi mereka ini rata-rata kerja di luar Bekasi seperti di Jakarta," jelasnya.

Adi mengatakan, warga juga lebih memilih berlibur saat Pilkada 2024 yang ditetapkan sebagai hari libur nasional pada 27 November 2024.

"Jadi tingkat kepeduliannya agak kurang, mungkin pada saat itu lebih memilih liburan ke mall-mall," sambung dosen FISIP Unisma tersebut.

Untuk itu, ia menyarankan KPU dan Bawaslu lebih meningkatkan sosialisasi seputar Pemilu dan Pilkada.

"Penyelenggara secara umum mereka sudah sesuai dengan tahapan yang mereka ini," pungkasnya.

KPU Kota Bekasi menaksir partisipasi masyarakat di Pilkada 2024 hanya diikuti 50-60 persen dari 1.828.740 Daftar Pemilih Tetap (DPT).

"Kita belum bisa merilis hasilnya, tapi memang rata-rata itu bisa setengahnya, bisa 50-60 persen memang warga datang ke TPS," kata Komisioner KPU Kota Bekasi Bidang Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, Afif Fauzi.

Berita Terkait
News Update