POSKOTA.CO.ID - Sejumlah driver ojek online (ojol) mengaku keberatan atas ucapan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia yang menyatakan bahwa para ojol tak berhak mendapatkan subsidi BBM pertalite.
"Justru ojol itu yang paling butuh subsidi BBM (pertalite), karena dampaknya dari bensin itu," kata Abdurahman (35) ojol asal Bekasi Barat.
Rencana tidak memberikan BBM subsidi jenis pertalite ke para ojol akan memberatkan para driver. Di satu sisi, semua perlengkapan sudah ditanggung sendiri oleh para driver.
"Kita ngejar Rp10 ribu aja udah berat, apalagi gak ada subsidi, kita ada apa-apa di jalan gak ada yang peduli, ada trouble," paparnya.
Abdurahman memaparkan, saat ini potongan yang dibebani pihak driver dengan aplikator sebesar 25 persen.
"Tadi nya potongan 20 persen sekarang 25 persen bahkan sampai 30 persen," terangnya.
Pemerintah seakan menyepelekan para ojol yang dianggap hanya mitra kerja apliktor dan tak memiliki keterikatan kerja. Maka rencana tidak adanya subsidi BBM diyakini tidak masuk akal.
Abdurahman mengaku, Koalisi Ojol Nasional (KON) akan merapatkan barisan dan membuat aksi massa. "Kita ini modal sendiri, aplikator kan gak ngasih kita kendaraan, kita kecelakaan aja gak ditanggung," ungkap Abdurrahman.
"Kita dimotori KON kalau ada apa-apa dalam keputusan pasti bergerak gelar aksi demo," pungkasnya.
Sementara itu driver ojol asal Bekasi Utara, Adhika (29) turut senada dengan hal tersebut. "Pemerintah perlu memperhatikan driver-driver ojol karena mereka kan masuk ke transportasi," kata Adhika.
Pemerintah perlu menyediakan formulasi tambahan jikalau subsidi BBM tak diberikan. Karena, driver ojol mengakui telah keberatan dengan sistem aplikator yang dinilia telah membebani pemasukan.