POSKOTA.CO.ID - Perlu diketahui bahwa sering mengganti nomor HP bisa berisiko sangat besar terhadap keamanan akun mobile banking (M-Banking) Anda.
Meskipun terdengar sepele, kebiasaan gonta-ganti nomor HP bisa membuka celah bagi pelaku kejahatan siber untuk melakukan penyadapan yang berujung pada pembobolan akun m-banking.
Ketika seseorang mengganti nomor HP, banyak yang tidak menyadari bahwa proses perpindahan itu seringkali melibatkan proses verifikasi melalui SMS atau panggilan telepon untuk mengonfirmasi identitas pengguna.
Apabila nomor HP lama masih terhubung dengan layanan keuangan, dan proses pergantian tidak dilakukan dengan hati-hati, informasi pribadi dan akun keuangan Anda bisa diakses oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Penyadapan terjadi ketika pelaku kejahatan berhasil mengakses nomor HP yang Anda ganti. Hal ini sering dilakukan dengan cara menyadap percakapan SMS atau bahkan mengalihkan panggilan telepon ke nomor mereka.
Dengan cara tersebut, para hacker dapat mendapatkan kode OTP (One Time Password) yang dikirim oleh bank atau layanan keuangan lainnya untuk mengonfirmasi transaksi atau perubahan data.
Melalui kode OTP ini, para pelaku dapat melakukan pembobolan akun m-banking Anda, yang seringkali berujung pada hilangnya dana dalam jumlah besar.
Tahapan Penyadapan yang Bisa Terjadi Saat Gonta-Ganti Nomor HP
1. Pengalihan Nomor Telepon
Salah satu metode yang digunakan oleh para pelaku kejahatan adalah dengan meminta operator untuk mengalihkan nomor telepon Anda ke perangkat lain.
Ketika nomor Anda dialihkan, semua SMS atau panggilan masuk akan diterima oleh pelaku yang menguasai nomor baru tersebut.
2. Penyadapan SMS dan Panggilan
Pelaku dapat memanfaatkan aplikasi atau perangkat tertentu untuk menyadap SMS yang masuk ke nomor Anda, termasuk kode OTP yang dikirimkan oleh bank.
Dengan cara ini, mereka dapat memperoleh akses langsung ke akun m-banking Anda dan melakukan transaksi tanpa sepengetahuan Anda.
3. Penggunaan Sosial Engineering
Para pelaku sering menggunakan teknik sosial engineering untuk mendapatkan informasi pribadi Anda, seperti meminta nomor PIN atau kode OTP melalui telepon.
Dengan mengetahui sedikit informasi tentang Anda, mereka dapat mencoba memanfaatkan kebocoran informasi untuk mengakses akun Anda.
4. Penggantian Nomor pada Layanan Keuangan
Setelah nomor Anda berhasil dipindahkan atau disadap, pelaku akan mencoba mengganti informasi pada akun layanan keuangan seperti mobile banking, e-wallet, dan aplikasi keuangan lainnya dengan menggunakan nomor baru tersebut.
Risiko Terbesar yang Dihadapi Pengguna Mobile Banking
Ketika mobile banking Anda dibobol setelah penyadapan, risiko yang dihadapi sangat besar. Berikut adalah beberapa akibat yang bisa Anda alami.
1. Kehilangan Dana
Pembobolan m-banking bisa mengakibatkan kehilangan dana dalam jumlah besar yang tersimpan di rekening Anda.
Sebab, transaksi dilakukan dengan menggunakan kode OTP yang berhasil diakses pelaku, pihak bank sering kesulitan mengidentifikasi siapa yang melakukan transaksi tersebut.
2. Kehilangan Akses ke Akun Keuangan
Tidak hanya dana yang hilang, namun Anda juga bisa kehilangan akses ke akun keuangan Anda, yang membuatnya semakin sulit untuk melacak transaksi yang terjadi.
3. Kehilangan Data Pribadi
Selain uang, data pribadi Anda seperti nomor KTP, alamat, dan informasi rekening bank bisa disalahgunakan oleh pelaku untuk kegiatan penipuan atau pencurian identitas.
Cara Mencegah Penyadapan dan Pembobolan Mobile Banking
1. Gunakan Nomor HP dengan Bijak
Hindari sering mengganti nomor HP, terutama jika nomor tersebut terhubung dengan akun m-banking Anda.
Jika harus mengganti nomor, pastikan Anda melakukan pembaruan data dengan bank dan layanan keuangan lainnya segera setelah pergantian nomor.
2. Aktifkan Keamanan Tambahan
Pastikan untuk mengaktifkan fitur keamanan tambahan pada akun m-banking Anda, seperti verifikasi dua faktor (2FA) atau autentikasi biometrik (sidik jari atau pengenalan wajah), untuk memberikan lapisan perlindungan ekstra.
3. Jaga Kerahasiaan PIN dan OTP
Jangan pernah membagikan PIN atau kode OTP kepada orang lain, bahkan jika mereka mengaku dari pihak bank atau layanan keuangan. Bank tidak pernah meminta informasi ini melalui telepon atau SMS.
4. Gunakan Pengaman Nomor HP Anda
Hubungi penyedia layanan telekomunikasi untuk meminta pengamanan ekstra terhadap nomor HP Anda, seperti fitur pemblokiran porting atau pengalihan nomor yang tidak sah. Ini akan membantu menghindari pengalihan nomor secara ilegal.
5. Periksa Transaksi secara Berkala
Lakukan pengecekan rutin terhadap transaksi di akun m-banking Anda. Jika ada transaksi yang mencurigakan atau tidak Anda lakukan, segera laporkan ke pihak bank atau layanan terkait.
Gonta-ganti nomor HP tanpa memperhatikan dampaknya bisa menjadi bumerang bagi keamanan akun mobile banking Anda.
Oleh karena itu, selalu jaga kerahasiaan data pribadi Anda dan lakukan langkah-langkah pencegahan untuk melindungi akun keuangan dari ancaman kejahatan siber, seperti penyadapan yang berujung pembobolan.
Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari.