Pemungutan suara dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024 telah selesai dilakukan. Para calon kepala daerah pun harus puas dengan hasil suara yang sudah diraih berdasarkan perhitungan cepat.
Hal tersebut berlaku pula untuk pasangan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi yang kalah dengan Ahmad Luthfi-Taj Yasin pada Pilkada Jawa Tengah.
Berdasarkan hasil quick count, Ahmad Luthfi-Taj Yasin memperoleh angka sementara 55,2 persen. Sedangkan paslon nomor urut 1, Andika-Hendrar, memperoleh angka sementara 41,8 persen.
Sekadar informasi, PDIP mengusung pasangan Andika Perkasa - Hendrar Prihadi dalam Pilkada Jateng 2024. Namun demikian, hasil quick count menunjukkan paslon nomor urut 1 itu tertinggal jauh dibandingkan dengan kompetitornya, Ahmad Luthfi dan Taj Yasin Maimoen.
Diketahui Jawa Tengah merupakan basis PDI Perjuangan yang biasa disebut “Kandang Banteng”. Hal tersebut lantaran basis masa PDIP tersebar diseluruh wilayah Jawa Tengah.
Tentu hasil quick count ini menjadi sorotan. Lantaran pada pemilihan sebelumnya yaitu Pilpres 2024 di Jawa Tengah, PDIP harus mengalami kekalahan dengan perolehan suara 35,32 persen untuk pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Dengan demikian, ada kemungkinan PDIP akan mengalami kekalahan untuk kedua kalinya di kandang sendiri. Sebab pada Pemilu 2024, PDIP berhasil unggul di Jawa Tengah dengan perolehan suara 27,37 persen.
Jawa Tengah juga menjadi daerah pertarungan antara Megawati (PDIP) dengan mantan Presiden Joko Widodo dalam Pilkada 2024.
Diketahui perpecahan antara Presiden ke-7, Joko Widodo dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri mulai terlihat sejak pemilihan Presiden 2024.
Megawati dengan keras meminta kader-kader PDIP untuk serius memenangkan Andika-Hendrar pada Pilkada 2024 di Jawa Tengah.
Bahkan Megawati mengancam akan memberikan sanksi tegas kepada kader yang setengah hati mendukung calon yang diusungnya itu di Jawa Tengah. Tidak heran, hal tersebut lantaran Jawa Tengah merupakan basis PDIP Perjuangan.