Ilustrasi. Berikut ini adalah beberapa jenis-jenis diet ekstrem yang perlu diwaspadai. (Pixels)

Kesehatan

Waspada! Inilah Jenis-jenis Diet Ekstrem, Bisa Sebabkan Malnutrisi hingga Kematian

Selasa 26 Nov 2024, 19:44 WIB

POSKOTA.CO.ID - Ada beberapa diet yang memiliki resiko tinggi terhadap kesehatan.

Bahakn diet ini juga sudah menelan korban jiwa, karena kekurangan nutrisi.

Sebagai informasi, diet perlu berkonsultasi dengan ahli gizi.

Tujuannya yakni agar asupan nutrisi bisa disesuaikan dengan kebutuhan tubuh.

Berikut ini adalah beberapa jenis-jenis diet ekstrem yang perlu diwaspadai.

Jenis-jenis Diet Ekstrem

1. Diet Tanpa Karbohidrat (Ketogenik Ekstrem)

Diet ketogenik ekstrem, atau yang lebih dikenal dengan diet keto, adalah pola makan yang sangat rendah karbohidrat dan tinggi lemak. 

Meskipun diet keto telah digunakan dalam pengobatan epilepsi, versi ekstrem yang menghilangkan hampir semua sumber karbohidrat dapat menyebabkan dampak negatif yang serius bagi tubuh.

Risiko Malnutrisi:

Kekurangan Serat: Karena sebagian besar karbohidrat yang berasal dari buah, sayuran, dan biji-bijian dilarang, risiko kekurangan serat meningkat. Kekurangan serat dapat menyebabkan sembelit, gangguan pencernaan, dan masalah jantung.

Kekurangan Mikronutrien: Vitamin dan mineral seperti vitamin C, magnesium, dan kalium yang biasanya diperoleh dari karbohidrat bisa sangat terbatas, menyebabkan risiko kekurangan gizi.

Penurunan Fungsi Ginjal: Konsumsi protein berlebihan (dalam diet keto yang ekstrem) dapat memberi tekanan pada ginjal dan menyebabkan masalah ginjal jangka panjang.

Penelitian: Sebuah studi yang diterbitkan dalam The Lancet menunjukkan bahwa diet dengan pengurangan drastis karbohidrat dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, ginjal, dan gangguan metabolik lainnya pada jangka panjang (Carter et al., 2020).

2. Diet Hanya Cairan (Liquid Diet)

Diet cairan adalah pola makan yang hanya mengonsumsi minuman dan cairan yang mengandung kalori, seperti jus, sup, atau shakes pengganti makanan. 

Diet ini dirancang untuk menurunkan berat badan dengan cepat, tetapi berisiko besar jika dijalani terlalu lama.

Risiko Malnutrisi:

Kekurangan Protein dan Lemak Sehat: Diet cairan sering kali tidak menyediakan cukup protein dan lemak sehat yang dibutuhkan tubuh untuk fungsi optimal, termasuk untuk mendukung pertumbuhan otot dan sistem kekebalan tubuh.

Kehilangan Massa Otot: Ketika tubuh tidak mendapatkan cukup protein, otot akan dipecah untuk memenuhi kebutuhan energi, menyebabkan penurunan massa otot yang dapat mengganggu metabolisme tubuh.

Gangguan Elektrolit: Banyak diet cairan tidak menyediakan jumlah elektrolit yang cukup, yang bisa berujung pada dehidrasi atau ketidakseimbangan elektrolit yang mengancam jiwa.

Penelitian: Penelitian oleh Ruden et al. (2019) di The Journal of Clinical Endocrinology and Metabolism menyatakan bahwa diet cairan yang ekstrem dapat menyebabkan penurunan fungsi otot, kelemahan, serta peningkatan risiko gangguan elektrolit, yang berpotensi berbahaya bagi sistem kardiovaskular.

3. Diet Hanya Protein (High-Protein Diet)

Diet yang mengandalkan konsumsi protein berlebih dengan sangat sedikit atau tanpa karbohidrat dan lemak juga dikenal sebagai diet protein tinggi. 

Biasanya, diet ini populer di kalangan mereka yang ingin membangun massa otot atau menurunkan berat badan dengan cepat.

Risiko Malnutrisi:

Kelebihan Protein: Konsumsi protein yang berlebihan dapat memberi tekanan pada ginjal dan hati, menyebabkan kerusakan organ jika dilakukan dalam jangka panjang.

Kekurangan Karbohidrat dan Lemak Sehat: Menghilangkan karbohidrat dan lemak sehat dapat menyebabkan penurunan energi, gangguan metabolisme, dan penurunan kesehatan jantung.

Kekurangan Mikronutrien: Tanpa variasi makanan yang sehat, individu pada diet protein tinggi berisiko kekurangan vitamin dan mineral esensial.

Penelitian: Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam The American Journal of Clinical Nutrition menemukan bahwa diet yang terlalu tinggi protein bisa berisiko merusak ginjal pada orang dengan gangguan ginjal atau masalah metabolik lainnya (Smith et al., 2018).

4. Diet Tanpa Lemak (Low-Fat Diet)

Diet rendah lemak sering dianggap sebagai pilihan yang sehat untuk menurunkan berat badan, namun, diet yang terlalu rendah lemak dapat menyebabkan malnutrisi jika tidak dilakukan dengan hati-hati.

Risiko Malnutrisi:

Kekurangan Asam Lemak Esensial: Lemak sehat seperti omega-3 dan omega-6 sangat penting untuk fungsi otak, kekebalan tubuh, dan kesehatan jantung. Tanpa lemak ini, risiko depresi, gangguan kognitif, dan gangguan hormon meningkat.

Penurunan Penyerapan Vitamin: Vitamin yang larut dalam lemak, seperti vitamin A, D, E, dan K, tidak dapat diserap dengan baik tanpa lemak. 

Kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk masalah penglihatan, penurunan kepadatan tulang, dan gangguan pembekuan darah.

Penelitian: Menurut sebuah studi di Journal of Nutrition (2016), diet rendah lemak dapat menyebabkan penurunan penyerapan vitamin esensial dan berisiko mengganggu keseimbangan hormon, terutama pada wanita.

5. Diet Detoks Ekstrem (Detox Diets)

Diet detoks mengklaim mampu membersihkan tubuh dari racun dan memperbaiki kesehatan secara keseluruhan. 

Namun, banyak versi diet detoks ekstrem melibatkan konsumsi jus atau cairan tertentu selama beberapa hari, sering kali dengan pembatasan kalori yang sangat ketat.

Risiko Malnutrisi:

Kekurangan Kalori: Banyak diet detoks ekstrem menyebabkan kekurangan kalori yang parah, yang dapat menyebabkan penurunan metabolisme tubuh, kelelahan, dan gangguan hormon.

Gangguan Keseimbangan Elektrolit: Beberapa jenis diet detoks, seperti yang melibatkan konsumsi air garam atau bahan kimia tertentu, dapat mengganggu keseimbangan elektrolit dan menyebabkan dehidrasi yang parah.

Penelitian: Dalam penelitian yang dipublikasikan oleh The Journal of Clinical Nutrition (2017), diet detoks yang sangat terbatas kalori dapat menyebabkan penurunan fungsi ginjal dan gangguan elektrolit yang berpotensi mengancam jiwa.

Itulah deretan diet yang memiliki resiko serius terhadap kesehatan tubuh. (*)

Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari.

Tags:
DietekstremMalnutrisikematianjenis-jenis

Rinrin Rindawati

Reporter

Rinrin Rindawati

Editor