Mereka menyarankan orang tua untuk memantau penggunaan perangkat dan mengedukasi anak-anak tentang risiko berbagi informasi pribadi.
- Indonesia Di Indonesia, kasus peretasan ponsel anak-anak juga semakin marak, terutama seiring dengan meningkatnya penggunaan smartphone di kalangan pelajar.
Pada 2020, kasus penyalahgunaan aplikasi chatting seperti WhatsApp dan Line untuk memeras data pribadi anak-anak terungkap.
Peretasan ini dilakukan melalui teknik phishing atau pengelabuan agar anak-anak mengklik tautan berbahaya yang berisi malware.
- Australia Di Australia, pemerintah dan lembaga perlindungan anak aktif memberikan edukasi kepada orang tua mengenai pentingnya pengamanan perangkat digital anak.
Studi yang dilakukan oleh Australian Communications and Media Authority (ACMA) pada 2021 menunjukkan bahwa lebih dari 30 persen anak-anak usia sekolah di Australia mengalami bentuk peretasan, baik itu pencurian identitas maupun pengambilan data pribadi.
Cara Mengatasi Peretasan HP pada Anak
1. Edukasi Anak Mengenai Keamanan Digital
Orang tua harus mengajarkan anak-anak mereka tentang pentingnya menjaga keamanan perangkat mereka.
Ini termasuk menghindari mengklik tautan mencurigakan, tidak membagikan informasi pribadi secara sembarangan, serta mengenali tanda-tanda perangkat yang terinfeksi malware.
2. Gunakan Pengaturan Keamanan dan Privasi
Banyak smartphone dan aplikasi menawarkan pengaturan privasi yang dapat membantu membatasi akses ke informasi pribadi.
Orang tua dapat membantu anak-anak mereka untuk mengaktifkan pengaturan keamanan, seperti: