Pengendara Motor Aniaya Petugas SPBU karena Tak Boleh Isi Pertalite, Pelaku Pakai Plat Nomor Merah

Sabtu 23 Nov 2024, 10:59 WIB
Petugas SPBU dianiaya oleh pengendara sepeda motor berplat nomor merah karena tidak boleh isi BBM pertalite. (Tangkapan layar/@lagi.viral)

Petugas SPBU dianiaya oleh pengendara sepeda motor berplat nomor merah karena tidak boleh isi BBM pertalite. (Tangkapan layar/@lagi.viral)

POSKOTA.CO.ID - Di media sosial beredar sebuah video hasil rekaman kamera pengawas memperlihatkan aksi penganiayaan kepada seorang petugas SPBU yang dilakukan oleh seorang pengendara sepeda motor.

Berdasarkan keterangan pada caption unggahan dari akun Instagram @lagi.viral di salah satu SPBU di Jalan Sultan Agung Semarang, Jawa Tengah pada Selasa 19 November 2024.

Tindakan kekerasan tersebut diketahui korban yang merupakan seorang petugas SPBU enggan mengisikan bahan bakar minyak (BBM) ke kendaraan pelaku karena menggunakan plat nomor merah.

Seperti yang diketahui kendaraan berplat nomor merah atau kendaraan dinas milik pemerintah tidak diperbolehkan mengisi BBM bersubsidi.

Atas kejadian tersebut petugas SPBU yang mengalami tindak kekerasan mengalami trauma.

Hingga saat ini belum ada proses lanjutan dari pihak berwenang atas kejadian kurang mengenakan satu ini.

Kronologi Terjadi Pemukulan

Kejadian pemukulan tersebut bermula saat seorang pengendara sepeda motor menggunakan plat nomor merah hendak mengisi BBM berjenis pertalite.

Namun petugas SPBU berinisial A mengatakan bahwa Ia tidak bisa melakukannya karena kendaraan pengendara memakai plat dinas pemerintahan.

Area Manager Communication, Relations, & Corporate Social Responsibility (CSR) JBT PT. Pertamina Patra Niaga, Brasto Galih Nugroho, membenarkan atas kejadian tersebut.

“Operator bernama Afrida mengarahkan pengendara sepeda motor agar mengisi BBM non subsidi. Tapi dia malah mendapat penganiayaan di kepala oleh oknum pengendara sepeda motor tersebut, ungkap Brasto.

Ia mengatakan bahwa setelah itu pengendara tersebut meminta petugas lain untuk melakukan pengisian namun tetap ditolak.

Berita Terkait
News Update