POSKOTA.CO.ID - Sebanyak 7.500 rekening yang terindikasi digunakan transaksi judi online dibekukan Bank Indonesia.
Hal tersebut diungkapkan Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Juda Agung pada Konferensi pers capaian desk pemberantasan perjudian daring dan desk keamanan siber dan pelindungan data, di Kementerian Komunikasi dan Digital, Jakarta pada Kamis 21 November 2024.
"Sejauh ini rekening-rekening yang telah ditemukan oleh PJP dan oleh Bank Indonesia itu ada 7.500 dan hampir 100% sudah dibekukan," terang Juda.
Mengenai judi online dikatakan Juda, Bank Indonesia ikut aktif berperan dalam pencegahan. Pihaknya memastikan sistem pembayaran tidak digunakan atau memfasilitasi kegiatan ilegal termasuk judi online.
"Bagaimana BI melakukan pencegahan tersebut kita memiliki two line of defense first line of defense nya adalah disisi penyedia jasa pembayaran baik itu bank maupun non bank. Jadi penyedia jasa pembayaran wajib memiliki fraud detection system untuk mengindentifikasi rekening-rekening yang digunakan dalam transaksi judi online atau fraud online-nya," bebernya.
Mengenai daftar rekening yang diidentifikasi digunakan untuk kegiatan judi online atau fraud online-nya, kemudian di share kepada industri sehingga semua bisa mengantisipasi.
"Dan rekening itu juga dishare kepada bank Indonesia disampaikan kepada bank Indonesia dan oleh bank Indonesia daftar rekening itu kemudian masuk kedalam sistem BI fast untuk memastikan bahwa begitu transaksi ini digunakan di dalam BI fast maka akan ditolak. Jadi itu yang kami lakukan," ungkapnya.
Pihaknya pun selalu melakukan edukasi kepada masyarakat khususnya para nasabah pada sistem pembayaran tersebut.
"Karena ini banyak sekali digunakan oleh masyarakat dan ini kami terus lakukan edukasi baik melalui media televisi maupun di media-media sosial," tegasnya.
Ditempat yang sama Menteri Koordinator Politik dan Keamanan (Menko Polkam), Budi Gunawan menyebutkan 8,8 juta masyarakat Indonesia terjerumus judi online.
Sebagain besar atau mayoritas dari mereka merupakan golongan kelas menengah kebawah.