Harga Minyakita Mahal, Pedagang Pasar: Banyak yang Gak Jadi Beli

Kamis 21 Nov 2024, 14:45 WIB
Yanto (30) pedagang tradisional di Pasar Tomang Barat, Grogol Petamburan, Jakarta Barat. (Poskota/Pandi)

Yanto (30) pedagang tradisional di Pasar Tomang Barat, Grogol Petamburan, Jakarta Barat. (Poskota/Pandi)

POSKOTA.CO.ID - Harga Minyakita yang melonjak dikeluhkan para pedagang maupun pembeli. Keluhan dari pedagang yakni dikarenakan naiknya harga di tengah daya beli masyarakat yang sedang menurun.

Kondisi ini dikeluhkan pedagang tradisional di Pasar Tomang Barat, Grogol Petamburan, Jakarta Barat. Pantauan Poskota di lokasi sekitar pukul 12.00 WIB, Pasar Tomang Barat tampak sepi.

Salah satu pedagang tradisional, Yanto (60) mengatakan naiknya harga Minyakita terjadi sejak sekitar seminggu belakangan dari semula Rp16 ribu kini Rp17 ribu. "Sangat-sangat dikeluhkan, situasi dan kondisinya lagi lesu, barang naik," kata Yanto kepada Poskota.co.id, Kamis, 21 November 2024.

Menurut Yanto, harga Minyakita naik saat daya beli masyarakat menurun. "Saya sebagai pedagang saya juga ngeluh. Untuk saat ini karena daya beli turun, terus ada kenaikan harga. Jadi prihatin," tuturnya.

Yanto, yang sudah sekitar 30 tahun menjadi pedagang tradisional itu, tidak mengetahui pasti penyebab kenaikan harga Minyakita. "Kalau untuk faktor kenaikan harga saya gak tahu," tuturnya.

Namun, Yanto berujar kenaikan harga Minyakita sangat berdampak pada penjualan di pasar. Bahkan banyak konsumen yang tidak jadi membeli setelah tahu harga naik. "Banyak yang gak jadi beli, contohnya 'ah biasa harga segini kok sekarang 17 ribu', akhirnya gak jadi beli," keluhnya.

Kondisi tersebut, lanjut Yanto berdampak pada omset yang didapat. Ia mengklaim mengalami penurunam omset sekitar 5 persen sejak harga  Minyakita naik. "Penurunan omset ada, ya sekitar 5 persen ada," tuturnya.

Pria yang tampak masih gagah meski sudah memasuki masa lanjut usia (lansia) ini mengatakan dirinya sudah capek dengan kenaikan harga. Maka dari itu ia menjual dagangan yang ada. "Saya capek dengan kenaikan harga, jadi saya jual yang ada aja," katanya.

Terpisah, salah satu pembeli, Yuli (58) mengatakan dirinya terpaksa tetap membeli Minyakita karena kebutuhan. Sebab minyak curah harganya juga masih mahal. "Ya iyalah (ngeluh), kan aturannya murah jadi mahal. Tapi mau gak mau beli," kata Yuli.

Ibu rumah tangga yang sehari-hari berjualan nasi uduk ini mengatakan, meski harga minyak naik, namun dirinya tidak menaikkan harga dagangan nasi uduknya. "Enggak dinaikin, ya biasa aja sih, saya gak naikin harga" ucapnya.

Sebab kata dia, dirinya pernah menaikkan harga dagangan saat harga bahan pokok sedang melambung tinggi. Namun nyatanya malah diprotes konsumen tetap. "Kalau yang beli yang cuma lewat terus beli, mungkin gak protes. Tapi yang udah biasa beli, yang tau harga, itu protes. Makanya gak saya naikin," imbuhnya.

Berita Terkait
News Update