POSKOTA.CO.ID - Flu sering kali muncul pada saat musim hujan, bahkan bisa mengganggu penderitanya.
Pada beberapa kondisi, flu tidak hanya bersin-bersin, melainkan disertai demam dan sakit kepala.
Sehingga beberap aorang yang mengalami flu bisa memutuskan untuk beristirahat dan meninggalkan aktivitasnya.
Sebagai informasi, flu adalah penyakit yang disebabkan oleh virus influenza, yang menyerang saluran pernapasan dan bisa menular dengan cepat.
Meski flu bisa terjadi kapan saja sepanjang tahun, prevalensinya sering kali meningkat pada musim hujan.
Banyak orang bertanya-tanya mengapa kondisi cuaca ini bisa meningkatkan risiko infeksi flu.
Berikut ini adalah alasan mengapa flu bis asering muncul pada saat musim hujan.
6 Alasan Flu Menyerang di Musim Hujan
1. Kelembapan Udara yang Meningkat
Salah satu faktor utama yang memengaruhi penyebaran virus flu pada musim hujan adalah kelembapan udara yang lebih tinggi.
Virus influenza cenderung lebih stabil dan bertahan lebih lama di udara yang lembap, yang meningkatkan kemungkinan penularan.
Penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Virology menunjukkan bahwa virus influenza lebih mudah menyebar di lingkungan yang memiliki kelembapan tinggi dan suhu rendah.
Ketika kelembapan meningkat, virus ini bisa bertahan di tetesan air yang terbang di udara lebih lama, sehingga memperbesar peluang seseorang terinfeksi saat menghirup udara tersebut.
2. Suhu yang Lebih Dingin Menurunkan Imunitas Tubuh
Musim hujan biasanya juga diiringi dengan penurunan suhu udara, yang dapat memengaruhi kekebalan tubuh kita.
Pada suhu yang lebih rendah, sistem kekebalan tubuh cenderung bekerja kurang efektif.
Penelitian menunjukkan bahwa suhu dingin dapat mengurangi aktivitas sel-sel imun di saluran pernapasan.
Sebagai contoh, sebuah studi di Proceedings of the National Academy of Sciences mengungkapkan bahwa suhu dingin dapat mengurangi kemampuan tubuh untuk melawan infeksi di saluran pernapasan bagian atas, yang menjadi tempat pertama virus influenza menyerang.
3. Perubahan Pola Kehidupan dan Kebiasaan
Selama musim hujan, banyak orang cenderung menghabiskan lebih banyak waktu di dalam ruangan untuk menghindari hujan dan cuaca buruk.
Keadaan ini mempermudah penyebaran virus flu karena orang lebih sering berada di tempat yang padat, seperti kantor, sekolah, dan transportasi umum.
Dalam ruangan tertutup dengan sirkulasi udara yang terbatas, risiko penularan flu menjadi lebih tinggi.
Penelitian yang diterbitkan di Emerging Infectious Diseases menunjukkan bahwa faktor kebersihan udara yang buruk dan keterbatasan ventilasi di dalam ruangan dapat meningkatkan risiko penyebaran virus.
4. Kurangnya Paparan Cahaya Matahari
Pada musim hujan, durasi paparan sinar matahari cenderung lebih sedikit. Sinar ultraviolet (UV) dari matahari diketahui memiliki kemampuan untuk membunuh virus di udara.
Kekurangan paparan sinar matahari dapat menurunkan produksi vitamin D dalam tubuh, yang memainkan peran penting dalam mendukung sistem kekebalan tubuh.
Penurunan kadar vitamin D dapat membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi, termasuk flu.
Studi yang dipublikasikan dalam American Journal of Clinical Nutrition menunjukkan bahwa orang yang kekurangan vitamin D lebih mudah terkena infeksi saluran pernapasan, termasuk flu.
5. Siklus Hidup Virus yang Berbeda pada Suhu Dingin
Virus influenza memiliki siklus hidup yang dipengaruhi oleh suhu lingkungan.
Pada suhu yang lebih dingin, virus influenza dapat memperbanyak diri lebih efisien.
Dalam kondisi suhu rendah dan kelembapan tinggi, virus ini dapat dengan mudah berkembang biak dan menular antar individu.
Penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan dari National Institute of Allergy and Infectious Diseases (NIAID) menunjukkan bahwa virus influenza dapat lebih cepat menular dan lebih tahan lama dalam suhu dingin, menjelaskan mengapa infeksi ini lebih sering terjadi pada musim hujan atau musim dingin.
6. Perilaku Menutup Diri dan Penurunan Aktivitas Fisik
Selama musim hujan, orang cenderung lebih sedikit beraktivitas fisik di luar ruangan, yang dapat menurunkan kekuatan fisik dan memperburuk daya tahan tubuh.
Berkurangnya aktivitas fisik dapat mempengaruhi sirkulasi darah dan sistem limfatik, yang berfungsi untuk mendeteksi dan melawan patogen.
Selain itu, kebiasaan menutup diri di rumah atau ruang tertutup mengurangi interaksi dengan lingkungan luar yang bisa membantu menjaga sistem imun tetap aktif.
Penelitian Terkini Tentang Flu dan Musim Hujan
Beberapa penelitian terkini juga mengonfirmasi kaitan antara cuaca dingin dan peningkatan kasus flu.
Sebuah studi dari New England Journal of Medicine mengungkapkan bahwa penularan virus flu dapat meningkat hingga dua kali lipat selama musim dingin di wilayah yang memiliki iklim subtropis.
Selain itu, dalam Journal of Clinical Virology, para ilmuwan menemukan bahwa peningkatan penularan pada bulan-bulan hujan di daerah beriklim tropis juga terkait dengan pola cuaca yang lebih lembap.
Pencegahan Flu pada Musim Hujan
- Menerima Vaksinasi Flu: Vaksin flu adalah langkah pencegahan yang paling efektif untuk mengurangi risiko tertular dan mengurangi dampak flu jika seseorang terinfeksi.
- Menjaga Kebersihan Tangan: Cuci tangan secara teratur dengan sabun dan air mengalir, terutama setelah menyentuh permukaan yang sering digunakan bersama.
- Menghindari Kerumunan: Kurangi beraktivitas di tempat yang padat untuk meminimalkan risiko terpapar virus.
- Menjaga Kesehatan Tubuh: Konsumsi makanan bergizi, tidur yang cukup, dan olahraga secara teratur untuk menjaga kekebalan tubuh.
- Meningkatkan Ventilasi Ruangan: Pastikan ruangan tertutup tetap memiliki ventilasi yang baik agar udara tidak terlalu lembap dan memungkinkan sirkulasi udara yang sehat.
Itulah informasi dan alasan ilmiah mengapa flu muncul pada musim hujan. (*)
Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari.