Rencana kenaikan PPN 12 persen mulai 1 Januari 2024.(Freepik)

NEWS

PPN Naik 12 Persen Mulai 2025, Netizen Serukan 'Boikot Pemerintah' Hingga Ajakan Frugal Living

Rabu 20 Nov 2024, 10:43 WIB

POSKOTA.CO.ID - Tengah ramai menjadi perbincangan publik khususnya netizen di media sosial terkait Pajak Pertambahan Nilai (PPN) akan naik menjadi 12 persen mulai 1 Januari 2025.

Kenaikan PPN 12 persen ini mengundang berbagai reaksi negatif dan protes dari publik. 

Melansir dari akun X @malesbangunaja salah seorang netizen itu menuliskan cuitan menyerukan ajakan untuk masyarakat hidup sederhana dan tidak bersikap konsumtif lagi akibat dari rencana kenaikan PPN 12 persen.

Cuitan dalam akun tersebut meminta masyarakat untuk menahan diri membeli barang baru yang hanya menuruti sikap konsumtif selama ini seperti handphone, motor dan lainnya.

Akun itu juga mengatakan masyarakat tidak perlu malu dan sungkan untuk memanfaatkan semua sektor subsidi dari pemerintah. Sehingga, menciptakan hidup minimalis atau frugal living.

"Mau beli hp baru tahan, mau ganti motor baru tahan, 1 tahun aja, jangan lupa pake semua subsidi. Enggak usah gengsi dibilang miskin. Itu duit dari kita juga kok," tulis akun tersebut yang dikutip Poskota pada Rabu, 20 November 2024.

Bahkan, ia juga mengatakan seruannya kepada masyarakat untuk tetap hidup sederhana dan mengandalkan subsidi dari pemerintah merupakan aksi untuk boikot pemerintah.

"Kapan lagi boikot pemerintah sendiri," katanya.

Akun X itu menyarankan masyarakat untuk memanfaatkan pasar tradisional untuk berbelanja dimana pelaku usaha rumahan tetap kena pajak tetapi lebih kecil.

"Oh iya, alihkan belanja ke sektor informal, pasar tradisional, pedagang rumahan. Memang mereka juga kena pajak, tapi dikit banget," katanya.

Menurut pemilik akun atas nama Agung itu untuk protes kepada pemerintah tidak perlu berisik dengan demo, cukup tidak mengeluarkan uang untuk berbelanja karna konsumtif.

"Mau hukum pemerintah? Gakbusah rame, gak usah demo, tahan aja duit lo, kalo banyak yang melakukan panik kok mereka," katanya.

Akhirnya, masyarakat mulai menerapkan hidup sederhana atau frugal living dengan tetap menggunakan barang semaksimal mungkin hingga benar-benar rusak tidak dapat dipakai lagi.

"Pakai barang sampai rusak, kalo masih bisa dibetulin ya betulin, pake lagi. Ada duit lebih, tabung, Intinya hidup bersahaja, sederhana," ucapnya.

Menurutnya hal ini juga bisa dibuat pelajaran agar hidup lebih sederhana, lebih bijak dapat mengontrol sikap konsumtif dan akhirnya berdampak positif pada kesehatan mental.

"Ini buat kesehatan mental juga kan? Sifat konsumtif kita kalo bisa kita kendalikan kan malah bagus. Mendidik anak2 kita jadi lebih bijak juga kan?," pungkasnya.

"Make a protest in a zen way, by frugal/minimalist living," lanjutnya.

Cek berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan follow WhatsApp Channel POSKOTA untuk update artikel pilihan dan breaking news setiap hari.

Tags:
PPNPPN 12 persenKenaikan PPNPajak Pertambahan Nilaifrugal livingnetizenajakan hidup sederhanaboikot pemerintah

Iko Sara Hosa

Reporter

Iko Sara Hosa

Editor