Sering dianggap penyakit ringan, namun saat ini kasus penyakit gondongan mulai meningkat. (Freepik/mdjaff)

Kesehatan

Penyakit Gondongan Mulai Merebak, Begini Gejala, Pencegahan, dan Cara Mengobatinya Secara Efektif

Kamis 14 Nov 2024, 20:59 WIB

POSKOTA.CO.ID – Apakah Anda pernah merasa bahwa penyakit gondongan sering ditemui akhir-akhir ini. Tak hanya anak-anak, orang dewasa juga bisa mengalaminya.

Gondongan adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus yang dapat menular melalui air liur, sekresi hidung, dan kontak yang dekat.

Kondisi ini akan memengaruhi kelenjar ludah, yang juga disebut kelenjar parotis. Kelenjar ini bertanggung jawab untuk memproduksi air liur. 

Ada tiga set kelenjar ludah di setiap sisi wajah dan terletak di belakang dan di bawah telinga. Gejala khas gondongan adalah adanya pembengkakan kelenjar ludah.

Apa Saja Gejala Gondongan?

Melansir Healthline, gejala gondongan biasanya muncul dalam waktu dua minggu setelah terpapar virus. Gejalanya pertama yang muncul biasanya mirip flu.

Biasanya, penderita akan merasakan kelelahan, nyeri tubuh, sakit kepala, kehilangan selera makan, dan juga demam ringan.

Kemudian Demam tinggi hingga 39°C dan pembengkakan kelenjar ludah akan terjadi selama beberapa hari berikutnya. 

Kelenjar mungkin tidak membengkak sekaligus. Umumnya, gondongan akan terlihat membengkak dan terasa nyeri secara berkala. 

Bagaimana Cara Mengobati Gondongan?

Karena gondongan adalah virus, maka ini tidak merespons antibiotik atau obat lain. Namun, Anda dapat mengobati gejalanya agar merasa lebih nyaman saat sakit, misalnya dengan:

Anda biasanya dapat kembali bekerja atau bersekolah sekitar satu minggu setelah dokter mendiagnosis gondongan jika sudah merasa sanggup. 

Pada saat ini, Anda tidak lagi menularkan penyakit. Gondongan biasanya sembuh dalam beberapa minggu. Sepuluh hari setelah merasa sakit, Anda seharusnya merasa lebih baik.

Kebanyakan orang yang terkena gondongan tidak dapat tertular penyakit tersebut untuk kedua kalinya. Terkena virus sekali saja akan melindungi Anda, sehingga tidak terinfeksi lagi.

Meski begitu, pastikan tidak terjadi komplikasi gondongan. Sebab meski jarang terjadi, tetapi bisa menjadi penyakit serius jika tidak diobati. 

Bagaimana Cara Mencegah Gondongan?

Sebenarnya, vaksinasi dapat mencegah gondongan. Sebagian besar bayi dan anak-anak telah menerima vaksin campak, gondongan, dan rubella (MMR) secara bersamaan. 

Suntikan MMR pertama umumnya diberikan antara usia 12 dan 15 bulan pada kunjungan rutin ke dokter atau puskesmas untuk memeriksakan kesehatan anak. 

Vaksinasi kedua diperlukan untuk anak-anak usia sekolah antara 4 dan 6 tahun. Dengan dua dosis, vaksin gondongan akan efektif sekitar 88 persen. Tingkat efektivitas satu dosis saja sekitar 78 persen.

Orang-orang yang bekerja di lingkungan berisiko tinggi, seperti rumah sakit atau sekolah, harus selalu divaksinasi terhadap gondongan.

Namun, orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, alergi terhadap gelatin atau neomisin, atau sedang hamil, tidak boleh menerima vaksin MMR. 

Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari. 

Tags:
penyakit gondongancara mencegah gondongancara mengobati gondongan

Fia Afifah Rahmah

Reporter

Fia Afifah Rahmah

Editor