POSKOTA.CO.ID - Lantaran tidak lolos uji coba, kereta tanpa rel atau Autonomous Rail Transit (ART) dikembalikan ke negara asalnya, China.
Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan kereta yang diproduksi China Railway Rolling Stock Corporation (CRRC) ini ditemukan bahwa sistem autonomous dari trem otonom tersebut masih belum dapat berfungsi dengan baik.
Hal ini berdasarkan hasil penilaian Proof of Concept (PoC). "Hasil dari penilaian PoC ditemukan bahwa sistem autonomous dari trem otonom belum dapat berfungsi dengan baik," ungkap Deputi bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN, Mohammed Ali Berawi, Rabu 13 November 2024.
Bukan hanya itu, setelah dilakukan di area Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Nusantara dengan dua rute pengujian yang mencakup area di sekitar Kemenko 1-4 dan Jalan Sumbu Kebangsaan Barat dan Timur, tim penilai PoC menyimpulkan bahwa teknologi otonom ART direkomendasikan agar diperbaiki dan disempurnakan.
Ali menerangkan PoC merupakan bagian dari pengembangan dan uji coba produk teknologi terkini, di mana IKN sebagai tempat living lab dan innovation test-bed. Adapun mengenai pembiayaan semua PoC yang dilakukan di IKN ditanggung oleh technology providers masing-masing, termasuk juga untuk POC trem otonom.
"Dari hasil assesment PoC maka nantinya pengadaan dan seleksi teknologi di IKN akan dinilai kepada 4 penilaian utama, yakni Kualitas dan kehandalan Teknologi, Interoperabilitas Sistem, Value for Money, Transfer Knowledge dan Teknologi," jelasnya.
Diungkapkan Ali, sesuai dengan diskusi antara OIKN dan lintas kementerian dan lembaga (K/L) dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 2 Tahun 2024 tentang Dukungan Percepatan Penyelenggaraan Uji Coba dan Unjuk Kerja (Proof of Concept) Trem Otonom di Ibu Kota Nusantara, OIKN bertanggung jawab dalam pelaksanaan dan penilaian kereta tanpa rel di IKN.
Melihat hasil bahwa kereta itu belum beroperasi dengan baik, maka pihaknya akan meminta Norinco mengembalikan kereta ke China.
"Jika tidak maka sesuai dengan perjanjian MoU untuk PoC, kita akan meminta pihak Norinco untuk mengembalikan trainset di IKN ke China," tegasnya.
Hal sama pun ditambahkan Juru Bicara OIKN, Troy Pantouw bahwa pengembalian ART ke China bukan karena alasan perbaikan. Melainkan karena masa PoC sudah selesai, dan pihak Norinco diharapkan segera menyesuaikan teknologi sesuai hasil evaluasi agar memenuhi standar operasional yang diperlukan.
"Bukan (karena untuk perbaikan), tetapi karena masa PoC nya sudah selesai," tegas Troy.