POSKOTA.CO.ID – Program Kementerian Pertanian (Kementan) yakni Petani Milenial diharapkan bisa memajukan sektor pertanian di Indonesia, salah satunya oleh para pakar.
Sebab, selama ini keengganan kaum muda untuk terjun di dunia pertanian disebabkan karena kesannya yang identik dengan kotor dan tidak menjanjikan.
Untuk menarik perhatian, pemerintah akan memberi gaji Rp10 juta per bulan bagi anak muda yang mau mengolah sektor pertanian dengan teknologi dan inovasi yang lebih modern.
Pakar Pertanian Dukung Program Petani Milenial
Pakar pertanian Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), Intan Rohma Nurmalasari SP MP mengatakan bahwa Indonesia sempat dikenal sebagai negara agraris, namun nasibnya miris.
“Penurunan minat dan keengganan kaum muda terlebih milenial untuk memilih pertanian sebagai profesi yang menjanjikan di masa depan disebabkan karena mayoritas petani kita masih mengelola lahan pertaniannya secara konvensional,” ujar Intan dilansir laman resmi Umsida.
Apalagi, harga proses produksi dan harga jual hasil panen yang tidak seimbang mengakibatkan harga komoditas pertanian jatuh di pasaran, dan aktivitas impor yang menambah derita para petani lokal.
Menurutnya, saat program petani milenial juga diharapkan sebagai salah satu aspek penting yang mendukung bergeraknya roda perekonomian.
“Petani juga dapat memajukan roda perekonomian dengan ekspor hasil panen. Pelaku pertanian mampu hidup sejahtera dari sektor ini, termasuk milenial dengan teknologi modern-nya,” tandasnya.
“Menjadi petani adalah sebuah profesi yang menjanjikan,” sambung Intan yang merupakan dosen prodi Agroteknologi itu.
Sekretaris Asosiasi SDGs Indonesia Network ini menambahkan, upaya menggaet kaum muda membangun sektor pertanian melalui petani milenial adalah hal yang sangat penting.
Menurutnya, petani milenial ini bisa menjadi cara untuk merubah pandangan tentang sosok petani. “Seiring berjalannya waktu, teknologi pertanian juga sudah diterapkan di Indonesia,” kata Intan.