Pelatih Kepala Timnas Indonesia, Shin Tae Yong.(PSSI)

Opini

Penentu Langkah Garuda di SUGBK

Jumat 08 Nov 2024, 07:58 WIB

Pelatih kepala Timnas Indonesia Shin Tae-yong harus belajar dari kekalahan 1-2 dari China. Pelatih asal Korea Selatan itu wajib turunkan skuad terbaiknya dan jangan lagi melakukan coba-coba berspekulasi terhadap pemainnya.

Artinya Shin Tae-yong (STY) sudah harus memiliki pemain inti yang wajib diturunkan kecuali cedera.

Dua pertandingan kandang di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan melawan Jepang dan Arab Saudi sangat penting bagi skuad Garuda, bahkan bisa jadi penentu peluang Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026. 

Pasukan STY harus bisa mendapatkan empat poin dari dua laga ini atau minimal dua poin. Dengan hasil itu, peluang lolos ke putaran keempat akan terbuka.

Secara materi pemain, Timnas Indonesia sudah semakin kuat, meskipun kedalaman skuadnya memang belum setebal Jepang ataupun Arab Saudi. 

Jepang sendiri terlalu digdaya dalam persaingan Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 dengan catatan tanpa kekalahan. Bisakah Timnas Indonesia mencuri poin saat bentrok melawan Jepang di SUGBK, pada 15 November nanti? Dalam empat laga terakhir, STY seperti sudah punya pakem siapa saja pemain utama pilihannya.

Tinggal strategi apa yang diterapkan, apakah ofensif seperti melawan China dan Bahrain atau defensif seperti melawan Australia. Karena Jepang digdaya, defensif bakal jadi pilihan. Apalagi skema serangan balik terbukti jadi senjata ampuh. 

Sejauh ini formasi bertahan bisa membuat lawan kuat frustasi dan mencuri gol saat lawan lengah dalam menyerang. Sistem pertahanan yang dibangun STY, dengan tiga bek sejajar nyaris tak pernah diubah. 

Meski Mess Hilgers dikabarkan cedera, namun masih ada sederet pelapis Jordi Amat, dan Justin Hubner untuk menemani Jay Idzes dan Rizky Ridho yang selalu jadi pilihan utama Skuad Garuda.

Untuk bek sayap kiri kemungkinan besar akan tetap diisi Calvin Verdonk. Ini berbanding terbalik dengan posisi bek sayap kanan yang bisa diperebutkan banyak pemain potensial. Selain Sandy Walsh, Eliano Reijnders dan Yakob Sayuri bisa bersaing. 

Ketiganya sama-sama punya kemampuan bertahan yang baik dan sama cepatnya dalam urusan membantu serangan. Sementara, Rafael Struick dan Ragnar Oratmangoen menunjukkan ketajamannya mencetak gol untuk timnya masing-masing. 

Sebelumnya dua pemain ini sudah mencetak gol bersama Timnas. Ragnar membobol gawang Arab Saudi, sedangkan Struick menceploskan gol ke gawang Bahrain. Artinya, saat mereka mulai tajam di klub, ada sisi positif saat berada di Timnas. 

Mentalitas keduanya otomatis terkatrol saat bersama Timnas. Hal ini diharapkan bertuah saat pertengahan bulan ini menghadapi Jepang dan Arab Saudi di Senayan, Jakarta.

Pada posisi ini, Marselino sama halnya dalam kondisi sangat baik untuk bersaing. Bahkan, bukan tidak mungkin kualitas permainan Marselino sudah lebih baik dari Eliano Reijnders.

Adapun pemain yang baru dinaturalisasi ini sekilas biasa saja. Ketika debut di Timnas dalam laga melawan Bahrain, tak ada hal yang menonjol.

Daya bertahan dan serangnya biasa saja. Ini bisa terjadi, mungkin, karena baru bergabung dengan Timnas. Dan, mungkin lagi, bisa memperlihatkan permainan lebih baik dalam laga pertamanya di Jakarta. 

Namun, melawan Jepang dan Arab Saudi bukan lagi untuk coba-coba rombak pemain.

Kematangan strategi dan pola permainan akan menjadi kunci apakah Indonesia bisa meraih poin dari dua laga krusial tersebut atau tidak. Jika tidak, kursi pelatih STY dipastikan akan ikut bergoyang. *

Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari.

Tags:
timnas indonesiapelatih kepalaShin Tae Yongpertandingan kandangStadion Utama Gelora Bung Karnosugbk

Administrator

Reporter

Ade Mamad

Editor