POSKOTA.CO.ID - Harga Bitcoin sedang meroket dan menembus harga tertinggi sepanjang masa atau ATH di angka 76 ribu dolar AS atau sekitar Rp1,2 miliar pada 7 November 2024.
Sebagian besar analis menetapkan target harga baru terhadap Bitcoin sebesar 100 ribu dolar AS atau senilai Rp1,5 miliar sebelum pelantikan Presiden Donald Trump, yang beberapa hari lalu memenangkan Pilpres AS 2024.
Kemenangan Trump berimbas positif pada ekosistem kripto. Terlebih selama masa kampanye, Presiden dari Partai Republik tersebut telah menyatakan dukungannya terhadap kripto.
Presiden AS Pertama yang Pro Kripto
Peningkatan baru-baru ini bisa jadi hanya permulaan, karena hasilnya menunjukkan bahwa Amerika Serikat akan memiliki presiden pro-kripto pertamanya.
Bitcoin atau BTC telah meningkat sebesar 14 persen sejak kemenangan Trump, dengan peningkatan lebih dari 21 persen dalam sebulan terakhir dan dua kali lipat nilainya selama setahun terakhir.
Pada awal tahun, komunitas mata uang kripto memiliki harapan tinggi terhadap Bitcoin, terutama setelah Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) menyetujui dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) berbasis mata uang kripto pertama pada bulan Januari.
Hanya dalam waktu tiga bulan, Bitcoin mencapai tonggak sejarah 73 ribu dolar AS.
Pelantikan Trump dan Bitcoin
Fundamental pasar menunjukkan, pelantikan pendukung pertama Bitcoin di Gedung Putih dapat membantu Bitcoin melampaui status quo saat ini.
Menurut satu laporan, Bitcoin dapat mencapai 100 ribu dolar AS sebelum pelantikan Trump, menyusul pemilihannya awal minggu ini.
Altcoin teratas lainnya, termasuk token meme dan token bursa terdesentralisasi, juga mengalami peningkatan lebih dari 10 persen di tengah lonjakan setelah masa jabatan presiden Trump.
Korelasi antara kenaikan pasar obligasi dan pasar saham AS disebut sebagai 'perdagangan Trump'.