POSKOTA.CO.ID - Warga kolong Jembatan Angke, Tambora, Jakarta Barat mempunyai secercah harapan untuk bisa melawan kerasnya kehidupan.
Begitu yang dirasakan Mariyam (71), salah satu warga kolong Jembatan Angke yang sudah puluhan tahun tinggal di sana.
Mariyam tinggal di rumah petak seluas kurang lebih 5×5 meter dengan pondasi kayu bersama keluarganya sekitar sembilan orang.
"Kalau ada tempat tinggal yang layak, kami juga mau pindah," kata Mariyam kepada poskota di lokasi, Jumat, 8 November 2024.
Setiap harinya Mariyam dan keluarga harus menunduk untuk saat berada di dalam rumah. Sebab rumah mereka berada persis di bawah kolong jembatan.
Warga harus melewati tembok yang sudah terdapat lubang kecil untuk masuk ke kawasan permukiman.
Tak sampai di situ, ketika melewati tembok, warga harus menunduk untuk bisa menuju rumah mereka.
"Ya paling sakit pinggang aja sih, kalau mau ke WC aja kan harus nunduk, ya mau ke mana-mana, bolak-balik harus nunduk. Memang tempat begini," cetusnya.
Sempat Tinggal di Rusun
Wanita yang sudah terlihat rapuh ini menyebut jika sebelumnya pernah ditawarkan pemerintah tinggal di Rusun kawasan Kapuk, Cengkareng.
Namun cuma tiga bulan tinggal di Rusun, mayoritas warga memilih kembali ke kolong Jembatan Angke. Alasannya, karena warga tak sanggup membayar sewa.
"Tinggal di Rusun sana juga susah mau nyari duitnya, warga sini udah biasa nyari duit di sini, pas di rusun itu kita mau jualan aja susah, jadi gak ada pemasukan," katanya.