Ini 5 Sikap Kontroversial Donald Trump yang Kembali Dipilih Menjadi Presiden Amerika Serikat

Rabu 06 Nov 2024, 21:29 WIB
Donald Trump saat kampanye di Georgia. Berdasarkan perhitungan awal, dia kembali mencatatkan diri sebagai Presiden Amerika kalahkan Kamala Harris. (Instagram/@realdonaldtrump)

Donald Trump saat kampanye di Georgia. Berdasarkan perhitungan awal, dia kembali mencatatkan diri sebagai Presiden Amerika kalahkan Kamala Harris. (Instagram/@realdonaldtrump)

POSKOTA.CO.ID - Donald Trump yang merupakan Calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Republik berhasil memenangkan pemilih presiden Amerika Serikat yang digelar hari ini, Rabu 5 November 2024.

Trump yakin menang setelah dirinya meraup 277 suara electoral. Dirinya mengalahkan capres dari Partai Demokrat Kamala Harris, yang tertinggal dengan 224 suara. Batas electoral vote di AS sendiri adalah 270 suara.

Bahkan Trump juga memenangkan popular vote, di mana ia berhasil mengumpulkan 70.871.620 suara (51,0%). Sementara Kamala mengumpulkan 65.963.074 suara (47,5%).

Suara Trump melampai 270 setelah ia mengamankan negara bagian penentu kemenangan, swing state, Wisconsin dengan 49% kemenangan. Ia unggul di semua swing states, termasuk Arizona, Michigan, Nevada, Georgia, Nort Carolina dan Pennsylvania.

Namun ditengah-tengah kabar kemenangan itu, banyak sikap Donald Trump yang mengundang kontroversial saat dirinya menjadi Presiden AS periode 2016 hingga 2020.

Nah berikut lima kontroversial yang pernah dilakukan Trump dihimpun Poskota dari berbagai sumber seperti dibawah ini:


1. Menantang Korea Utara

Trump terkenal aktif di media sosial X sejak lama. Beragam cuitan pernah dia buat, salah satunya adalah menantang pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un. Pada cuitan tersebut Trump berkata, “please inform him that i too have a Nuclear Button! But it is a much bigger and more powerful one than his, and my Button works!”.

Dalam hal ini, Trump berkata bahwa AS memiliki nuklir yang lebih besar dan kuat dibanding Korea Utara, dan nuklir AS benar bisa bekerja.

Melihat dirinya ditantang, Kim Jong Un mengatakan nuklirnya bisa meratakan seluruh AS dan langsung melakukan uji coba nuklir. 

Uji coba tersebut membuat getaran di negara Korea Selatan dan Jepang. Akibatnya, Korea Selatan dan Korea Utara sempat memanas, namun kemudian dilerai oleh Singapura.

2. Menyebut Yerusalem sebagai ibu kota Israel

Hingga kini konflik antara Palestina dengan Israel juga merupakan sorotan bagaimana publik menilai Trump. Dalam pidatonya di Gedung Putih, Trump menyebut Yerusalem sebagai ibu kota Israel, dan Israel punya hak penuh menentukan ibu kotanya. 

Berita Terkait

News Update