POSKOTA.CO.ID - Pengamat Politik Universitas Al-Azhar Indonesia Ujang Komarudin menyebut disalipnya elektablitas Ridwan Kamil-Suswono oleh Pramono Anung-Rano Karno sangat mungkin terjadi.
Ada beberapa faktor krusial yang membuat elektabilitas paslon Pramono-Rano melejit berdasarkan hasil survei, salah satunya yang dikeluarkan Litbang Kompas.
"Tentu ini di luar prediksi, di luar dugaan, RK-Suswono yang didukung KIM Plus tapi suaranya terlampaui dan bisa dikalahkan oleh Pramono-Rano. Dan tentu ini dinamikanya masih terus berjalan, masih terus berubah, sampai nanti menjelang pencoblosan," kata Ujang melalui sambungan telepon, Selasa, 5 November 2024.
Menurut dia, melejitnya elektabilitas paslon nomor urut 3 tersebut terjadi karena beberapa faktor. Salah satunya soal bagaimana paslon melakukan blusukan dan pendekatan kepada masyarakat.
"Ya banyak faktor, pertama mungkin pergerakan-pergerakan Pramono-Rano masif, turun ke bawah. Membangun ikatan kebersamaan pemilih atau warga Jakarta," tutur Ujang.
Selain itu, Ujang menilai banyak pendukung Anies Baswedan yang mengalihkan suaranya ke paslon dengan slogan Jakarta Menyala itu.
"Kedua pendukung anies banyak yang ke Pram Rano. Kita tau jubir anies juga banyak yang ke Pramono-Rano," jelasnya.
Faktor Suara 3 Parpol Terpecah
Survei Litbang Kompas menunjukkan suara pemilih dari tiga partai politik pendukung RK-Suswono tidak solid memilih paslon tersebut. Tiga itu ialah PKB, Nasdem, dan Partai Demokrat, yang merupakan koalisi KIM Plus pendukung RK-Suswono.
Ujang menyampaikan, turunnya suara RK-Suswono bisa terjadi karena beberapa alasan, salah satunya ketidaksolidan KIM Plus.
"Mungkin dari pemilih pendukung Anies gitu ya, bisa saja kelihatannya mendukung Pram-Rano. Kemudian ada ketidakkompakan dari KIM Plus sendiri, misalkan ada caleg yang dari KIM mendukung Pram-Rano," tandasnya.
Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari.