Erick Thohir (Instagram/@erickthohir)

EKONOMI

Erick Thohir Ungkapkan 7 Perusahan BUMN Masih Alami Kerugian

Senin 04 Nov 2024, 17:51 WIB

POSKOTA.CO.ID - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan hingga kini tujuh perusahaan BUMN terus mengalami kerugian.

Pihaknya mengungkapkan ketujuh perusahaan tersebut harus kerja lebih keras lagi sehingga bisa berubah menjadi perusahaan yang sehat. 

"Beberapa perusahaan BUMN yang cashflow-nya negatif, dari 47 BUMN, sekarang 40 sehat. Ada tujuh yang memang kita harus kerja keras untuk beberapa tahun ke depan," terang Erick kepada wartawan, di Jakarta, Senin 4 November 2024.

Diungkapkan Erick ketujuh BUMN itu antaralain PT Krakatau Steel (Persero), PT Bio Farma (Persero), PT Wijaya Karya (Persero), PT Waskita Karya (Persero), PT Asuransi Jiwasraya (Persero), Perumnas dan Perum Percetakan Negara Republik Indonesia (PNRI).

Untuk Krakatau Steel dikatakan Erick sebenarnya sudah melakukan restrukturisasi pada 2019. Tetapi karena ada musibah kebakaran sehingga mempengaruhi operasional secara menyeluruh.

Sedanhkan mengenai Bio Farma dikatakannya, kendala yang dihadapi adalah lantaran korporasi itu mendapat penugasan untuk pengadaan vaksin COVID-19, serta adanya masalah fraud yang dihadapi oleh anak usahanya, PT Indo Farma Tbk.

"Lalu juga ada beberapa penyelesaian Indo Farma, sama kita juga akan cari partner, ada suplay bahan baku lalu diproses di Indo Farma. Indo Farma termasuk kita perbaiki, terlepas isu-isunya, termasuk kita selesaikan kepegawaiannya, tetapi kita mesti scale up sedikit supaya jadi supply chain itu," bebernya.

Mengenai Wijaya Karya (Wika) hal sama pun sudah dilakukan yakni restrukturisasi, termasuk pada Wika Realty. Sedangkan Waskita Karya telah terjadi penandatanganan restrukturisasi senilai Rp26 triliun dengan 21 kreditur.

"Wika dan Waskita ini sedang menunggu surat persetujuan dari Menteri PU, bagaimana bisa konsolidasi dari 7 karya jadi 3, sehingga bisa lebih sehat lagi kondisi karya-karya ini," terangnya.

Sementara pada Jiwasraya, Erick menyebut bahwa progresnya semakin baik dan menunggu likuidasi.

Terkait Perumnas, Kementerian BUMN akan mengubah model bisnisnya, dari berfokus pada rumah tapak atau landed house menjadi hunian tingkat seperti rumah susun maupun apartemen.

"Terakhir, PNRI ini percetakan, sekarang dengan terbukanya market ini mulai kalah bersaing, ini salah satu yg akan kita restrukturisasi seperti apa mengenai PNRI," ujar Erick.

Untuk itu kedepannya, Kementerian BUMN masih akan melanjutkan rencana memperkecil jumlah perusahaan dari 47 menjadi 30 dan hanya terdapat 11 klaster.

Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota  agar tak ketinggalan update berita setiap hari. 

Tags:
bumnerick thohirPerusahaan BUMN merugi

Yugi Prasetyo

Reporter

Yugi Prasetyo

Editor