Melihat peluang tersebut, ia memutuskan untuk kembali ke kampung halamannya di Sukabumi dan fokus pada konten TikTok sebagai sumber penghasilan utama.
Pendapatannya dari live streaming bisa mencapai hingga Rp27 juta per bulan, yang membuatnya dikenal sebagai salah satu kreator sukses di platform tersebut.
Keberhasilan Gunawan tidak hanya berdampak pada dirinya sendiri, tetapi juga pada komunitas sekitarnya.
Banyak warga desa yang terlibat dalam siaran langsungnya, menciptakan fenomena komunitas digital. Gunawan bahkan mendapatkan julukan “raja live” dari para penggemarnya.
Penghasilan dan Kritik dari Warganet
Gunawan Sadbor mengaku bahwa dalam siaran langsungnya, ia dapat mengumpulkan uang saweran antara Rp400.000 hingga Rp700.000.
Uang yang didapat tidak seluruhnya ia nikmati, karena Gunawan juga membagikan hasilnya kepada teman-temannya.
Ia menjelaskan bahwa uang tersebut diperoleh dengan melakukan siaran langsung dari pukul 09.00 hingga menjelang maghrib. Berkat saweran yang diterimanya, teman-teman Gunawan bahkan mampu membeli motor serta merenovasi rumah.
Meskipun penghasilan yang diraihnya cukup besar, Gunawan tetap tidak lepas dari kritik warganet yang menyebutnya mengemis secara online.
Mengenai kritik tersebut, Gunawan menganggapnya sebagai bagian dari kehidupannya di dunia digital dan menyatakan bahwa hinaan-hinaan dari warganet telah menjadi "makanan" sehari-hari yang tidak terlalu ia pedulikan.
Sayangnya, kesuksesan yang diraih Gunawan Sadbor juga diwarnai oleh kontroversi. Pada akhir Oktober 2024, ia ditangkap atas dugaan promosi judi online.
Meskipun telah memberikan klarifikasi melalui akun TikTok-nya bahwa dirinya tidak terlibat dalam aktivitas tersebut, pihak kepolisian tetap melanjutkan penyelidikan.
Berita penangkapan ini mengejutkan banyak penggemar, terutama mereka yang mengenal Gunawan sebagai sosok ceria dan menghibur.
.jpg)
