Warga RT 04 RW 5, Kelurahan Tugu Selatan, Cilincing, Jakarta Utara, urunan untuk membuat jembatan besi sebagai pengganti jembatan kayu yang telah rapuh dan usang. (Poskota/Pandi)

Jakarta

Warga Tugu Selatan Jakarta Utara Urunan Bikin Jembatan Besi, Bosan Tunggu Bantuan Pemerintah

Senin 28 Okt 2024, 11:46 WIB

POSKOTA.CO.ID - Warga RT 04 RW 5 Kelurahan Tugu Selatan, Cilincing, Jakarta Utara, urunan untuk membuat jembatan besi sebagai pengganti jembatan kayu yang telah rapuh dan usang.

Pantauan Poskota di lokasi, tampak sejumlah warga tengah membuat jembatan besi sebagai akses penghubung warga Kelurahan Tugu Selatan dengan warga Kelurahan Semper Barat, Cilincing.

Jembatan yang berada di atas kali itu dibuat dengan muatan besi diperkuat dengan semen. Sebelumnya jembatan untuk menyebrang orang itu hanya menggunakan kayu dan bambu.

Salah satu warga yang menginisiasi, Parto (45) mengatakan, langkah tersebut dilakukan atas inisiatif warga di sana untuk membuat jembatan penyebrangan yang permanen dan tentunya aman untuk menyebrang.

"Awalnya kita itu warga khususnya Kampung Batu Tugu RT 4 RW 5 dan RT sebelah Kelurahan Semper Barat itu untuk akses ke masjid itu adanya jembatan kayu. Kemudian dari berapa tahun berjalan kami itu selalu merenovasi karena kayu pakainya, sama bambu," kata dia di lokasi.

"Nah untuk sementara ini kami warga punya inisiatif daripada takutnya memakan korban karena jembatam itu udah ga layak, berinisiatif untuk patungan bergotong royong membangun jembatan besi ini," sambungnya.

Warga akhirnya mulai secara kolektif mengumpulkan uang untuk membuat jembatan besi sebagai pengganti jembatan kayu untuk menyebrang orang.

Jembatan Penyambung Silaturahmi

Parto menuturkan, inisiatif itu muncul karena melihat warga di dua Kelurahan yaitu Tugu Selatan dan Semper Barat guyub semenjak ada Masjid Al Ihsan di RT 04 Tugu Selatan.

"Tugu Selatan RT 4 RW 5, sana Kelurahan Semper Barat. Ini untuk menjalin silaturahmi, karena semenjak masjid ada, 2 Kelurahan ini disatukan. Warga sini kalau mau akses ke masjid kalau mau taraweh atau ngaji kami itu miris sekali," katanya.

Parto menuturkan warga sebelummya telah melemparkan masalah ini ke pihak terkait. Hanya saja penyelesaian masalah tersebut tak kunjung diindahkan.

Warga yang tidak terlalu berharap banyak dengan pemerintah akhirnya terpaksa urunan untuk membuat jembatan besi sebagai pengganti jembatan kayu.

Sebetulnya, sekitar 700 meter dari lokasi, sudah ada jembatan untuk warga. Hanya saja warga menilai akses menuju jembatan tersebut terlalu jauh.

"Kurang lebih lima tahunan udah ada pengajuan. Kayunya itu udah keropos, hampir tiap tahun warga sini kalau mau akses ke masjid kalau mau taraweh atau ngaji kami itu miris sekali," tutur Parto.

Terpisah warga lain, Kirman menuturkan warga di sini tidak berlalu berharap banyak. Maka dari itu pembangunan jembatan besi ini dilakukan atas inisiasi warga untuk mencegah hal yang tidak diinginkan.

Untuk pembangunan jembatan besi ini, warga harus merogok kurang lebih Rp50 juta hasil urunan.

"Patungan ini estimasi kita bikin RAN 50an juta, murni swadaya masyarakat. Ya kita berharap kedepan ada perhatian untuk perawatan kedepannya, kan perlu juga ini kan perawatan secara berkala," tandasnya.

Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari.

Tags:
jembatan besiurunanJakarta UtaraCilincing

Pandi Ramedhan

Reporter

Firman Wijaksana

Editor