Atas kejadian ini pihak kepolisian melaporkannya ke Dinas pertanian yang menangani hal tersebut.
"Ini bukan bidang kita, kita hanya melaporkan fenomena ini ke Dinas Pertanian yang lebih berwenang," lanjut Hasanudin.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Karawang, Rochman langsung mengirimkan beberapa pihaknya untuk meninjau lokasi kejadian.
Namun belum diketahui Apa penyebab dari fenomena ini yang membuat para tikus tersebut menyerang pemukiman warga.
"Iya kemarin sudah langsung kita terjunkan petugas ke Desa Kutamekar untuk meneliti fenomena itu, yang jelas hasilnya belum pasti," ucap Rochman.
Dirinya mengungkapkan rasa herannya karena area sawah pada sekitar pemukiman tidak dirusak oleh gerombolan tikus tersebut.
Petugas masih memperkirakan asal muasal dari kawanan tikus yang menyerang warga ini.
"Saya juga heran sebabnya apa kemunculan tikus ini, karena pesawahan di sekitar pemukiman itu tidak ada yang rusak akibat hama tikus," jelasnya.
Rochman beserta rekannya menduga bahwa fenomena alam ini terjadi karena adanya perubahan faktor cuaca dan lingkungan yang disebabkan dari masa peralihan kemarau ke musim penghujan.
Lubang-lubang yang biasa ditinggali oleh tikus diduga terendam banjir sehingga mereka terpaksa naik ke tempat yang lebih tinggi untuk menyelamatkan diri.
"Dugaan sementara akibat hujan yang turun selama dua hari terakhir sehingga menyebabkan lubang-lubang tikus terendam, dan mereka muncul ke permukaan hingga menyerang pemukiman," terang Rochman.
Saat ini pihaknya sedang berkoordinasi dengan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Jawa Barat dan Kementerian Pertanian untuk Menindaklanjuti fenomena tersebut.