POSKOTA.CO.ID - Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia (RI), Hanif Faisol Nurofiq menyebut, sebanyak 7.500 ton sampah asal DKI Jakarta hadir setiap hari di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Kelurahan Ciketing Udik, Kota Bekasi, Jawa Barat.
"Dalam penyelesaian sampah di Jakarta. sampah harian yang volumenya di angka 7.500 sampai 7.800 ton per hari, ini tidak sedikit," kata Faisol Nurofiq kepada wartawan di TPST Bantargebang, Minggu sore, 27 Oktober 2024.
Menurutnya, permasalahan sampah di Bantargebang tersebut perlu ditangani secara serius.
Pemerintah DKI Jakarta khususnya, masif memantau situasi dan penanganan serta dampak pendistribusian sampah ke TPS Bantargebang.
"Pemprov DKI sudah berupaya tadi dengan berbagai macam cara. Nanti scaling up-nya yang harus kita bangun bersama. Kemudian engagement, tanggung jawab semua pihak wajib untuk turun," sambung Hanif yang juga menjabat Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup RI tersebut.
Tantangan selanjutnya ialah bagiamana cara mengurai sampah tersebut. Di lokasi TPST, terdapat PLTSa Merah Putih yang dapat mengelola sampah sebesar 100 ton per hari.
Pengolahan sampah menjadi Refused Derived Fuel (RDF) yang mengelola sampah sebesar 2.000 ton per hari.
"Tentu iklim RDF ini sedang berjalan. Nah ini kita harus masifkan," katanya.
Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Pelapak dan Pemulung Indonesia (APPI), Bagong Suyoto mengatakan, pengolahan sampah 2 ribu ton per hari belum maksimal.
"Di Bantargebang itu kan sebetulnya targetnya itu mengolah 2 ribu ton sampah perhari. Tapi kayanya belum maksimal, belum mencapai target kayanya," ucap Bagong saat dikonfirmasi.
Upaya belum maksimal lantaran sampah organik yang dikelola belum dapat menghasilkan sampah briket.