Kabinet Merah Putih pemerintahan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka telah terbentuk. Dapat dikatakan kabinet yang sekarang merupakan kombinasi dari politisi, profesional , ahli, dan akademisi.
Kombinasi yang demikian acap disebut sebagai zaken kabinet. Sekalipun berlatar belakang politisi, tetapi yang dikedepankan adalah keahliannya dan kompetensinya.
Keahlian memang menjadi landasan sejak awal sebelum terbentuknya kabinet.
Begitu juga jumlah kementerian yang dimekarkan sebagai bagian dari upaya mengakomodir beragam kepentingan, termasuk kepentingan parpol, dalam upaya membangun stabilitas politik.
Tidak terbantahkan, dukungan politik di parlemen sangat dibutuhkan guna memperlancar pelaksanaan program pembangunan. Tanpa dukungan mayoritas parlemen, program pemerintah menjadi tersendat, eksekusi pun terhambat.
Itulah sebabnya mengapa kabinet menjadi gemuk, kalaupun tidak gemuk, figur yang masuk kabinet mayoritas dari kader parpol.
Kabinet sekarang sepertinya memadukan kepentingan parpol pendukung pemerintahan, kebutuhan dan keahlian.
Politik merangkul tak hanya dalam menjalani kontestasi, tetapi diwujudkan pula ketika menjalankan pemerintahan. Merangkul semua kepentingan yang memiliki kesamaan visi dan misi untuk bersama-sama membangun bangsa dan negara.
Itu tercermin dalam postur kabinet yang gemuk. Ada yang menilainya obesitas.
Tak hanya jumlah kementerian yang mekar, juga jumlah personelnya, totalnya lebih dari 100 orang, baik menteri, wakil menteri hingga kepala badan / lembaga setingkat menteri.
Dengan komposisi kabinet semacam ini, dari sisi dukungan politik, baik di pemerintahan maupun di parlemen tentu akan semakin kuat dan solid. Lebih-lebih tanpa adanya oposisi.
Dari sisi anggaran, tentu akan menambah beban. Kian banyak kantor, tentu akan banyak pengeluaran untuk beragam fasilitas dinas, pegawai dan sebagainya.
Meski diyakini soal membengkaknya anggaran telah diantisipasi, tetapi tidak dapat dihindari belanja negara akan bertambah.
Soal efektif dan tidaknya eksekusi dalam menjalankan kebijakan, itu yang perlu terus menerus dikaji dan dievaluasi serta dikritisi. Inilah sisi lain dari kabinet gemuk, apalagi jika sampai kegemukan alias obesitas.
Biar tidak tampak gemuk, harus perbanyak output. Dalam hal ini, output kebijakan pro- rakyat terus mengalir tiada henti dalam upaya merealisasikan program unggulan untuk meningkatkan taraf hidup rakyat. Aksi nyata terus digulirkan untuk memberi banyak manfaat bagi rakyat.
Karena itulah sejatinya harapan rakyat, segera mendapat manfaat dari program yang telah dijanjikan. (*).
Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari.