POSKOTA.CO.ID - Menteri Pemuda dan Olahraga, Dito Aritedjo menanggapi permintaan Bahrain yang menolak main di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Hal ini diungkapkan oleh Asosiasi Sepak Bola Bahrain (BFA) melalui surat resminya yang dikirimkan langsung ke AFC.
Negara timur tengah ini meminta bahwa laga tersebut digelar pada tempat netral atau diluar dari wilayah masing-masing tim.
BFA melakukan hal tersebut setelah timnya mendapatkan beberapa ancaman dan teror pembunuhan yang diberikan oleh netizen Indonesia.
Masyarakat Indonesia yang terkenal fanatik akan sepak bolanya lakukan hal tersebut dikarenakan hasil yang kurang memuaskan saat skuad Garuda hanya mampu bermain imbang 2-2 lawan Bahrain awal Oktober Silam.
Netizen beranggapan bahwa Bahrain selaku tuan rumah pada waktu itu berlaku curang dan dibantu oleh wasit Ahmed Al Kaf yang kontroversial.
Menanggapi hal tersebut, Menpora Dito mengatakan bahwa permintaan tersebut hanyalah sebagai strategi Bahrain untuk menghindar tekanan dari suporter Indonesia.
Dito dan PSSI menjamin keamanan dari tim berjuluk Dilmun's Warriors ini selama berada di tanah air.
"Kemarin Pak Ketua PSSI juga sedikit memberikan reaksi dan sudah melibatkan saya bahwa keamanan di Indonesia sangat terjamin,” terang Dito.
Sebetulnya Bahrain tidak perlu khawatir karena indonesia telah terbukti menjamin keamanan para pemain pada event International seperti Piala Dunia U-17 2023.
Dan juga dalam pertandingan-pertandingan Timnas yang memutihkan bahwa Indonesia sudah sangat family friendly untuk para tim tamunya.
"Bagaimana kita menyelenggarakan selama ini Piala Dunia U-17 dan juga pertandingan-pertandingan timnas kita yang dimana saat ini sangat sudah family friendly," ungkap Dito.
Oleh sebab itu tidak ada alasan bagi bahan untuk mengkhawatirkan dari segi keamanan para pemainnya.
"Jadi tidak ada alasan dengan keamanan di Indonesia,” sambung Dito.
Dirinya beranggapan bahwa hal ini merupakan rencana Bahrain untuk membuyarkan fokus dari pemain Indonesia untuk menghadapi laga tersebut.
Dan Dia sekali lagi mengatakan bahwa pemerintah sudah pasti akan menjamin keamanan dari para tim tamu yang akan berlaga di Indonesia.
“Pasti (pemerintah jamin keamanan). Itu menurut saya bisa-bisaan Bahrain saja,” kata Dito.
Hingga saat ini AFC telah merespon surat yang dikirim oleh BFA kepada mereka enakan segera mendalami prosesnya lebih lanjut.
Hal ini harus dirundingkan dengan FIFA dan PSSI sebelum putusan lahir di mana pertandingan ini akan digelar.
Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari.