POSKOTA.CO.ID - Saat ini, jasa dan layanan dari aplikasi pinjaman online (pinjol) semakin populer sebagai solusi cepat bagi individu yang membutuhkan pinjaman saldo dana mendesak.
Namun, penting untuk memahami risiko yang mungkin dihadapi, terutama saat berurusan dengan pinjol ilegal. Salah satu risiko besar yang sering diabaikan adalah pengawasan terhadap nomor HP dan lokasi pengguna.
Aplikasi pinjol ilegal diketahui dapat melacak lokasi para penggunanya hanya dengan melalui ponsel, serta memanfaatkan izin yang sering diberikan pengguna tanpa sadar.
Bagi debitur yang gagal bayar atau galbay pinjol, penagih atau debt collector (DC) pinjol seringkali mengirimkan tautan, formulir, atau aplikasi untuk diunduh.
Meskipun tampak biasa, tindakan ini sangat berisiko, terutama jika Anda berurusan dengan pinjol ilegal. DC lapangan dari aplikasi pinjol ilegal cenderung beroperasi sembarangan, dan seringkali mengirimkan tautan yang bisa membahayakan keamanan ponsel Anda.
Mengklik atau mengunduh aplikasi dari sumber yang tidak jelas bisa membuka peluang bagi malware atau virus untuk menyusup dan mengambil alih data di ponsel.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memang mengizinkan aplikasi pinjaman untuk melacak lokasi pengguna, tetapi pelacakan ini hanya dibatasi pada lokasi ponsel saat ini.
Namun, pengguna sering tidak menyadari bahwa aplikasi pinjol dapat terus memantau lokasi secara otomatis, meskipun pelacakan real-time tidak selalu aktif.
Untuk menghindari pemantauan yang tidak diinginkan, sangat disarankan untuk mematikan fitur lokasi pada aplikasi pinjaman online. Jika aplikasi tidak diperlukan lagi, sebaiknya segera dihapus dari ponsel.
Disisi lain, masalah utama yang sebenarnya bukan hanya soal izin lokasi, tetapi lebih pada bahaya yang ditimbulkan oleh tindakan klik dan instalasi aplikasi dari sumber yang tidak resmi.
Beberapa DC lapangan nakal bahkan memaksa pengguna untuk mengunduh aplikasi yang tidak jelas, yang bisa saja berisi virus atau script berbahaya.
