POSKOTA.CO.ID – Hamas telah mengonfirmasi bahwa pimpinan mereka, Yahya Sinwar wafat dalam baku tembak dengan tentara Israel di bagian selatan Jalur Gaza, Palestina pada Rabu, 16 Oktober 2024.
Proses kematian Sinwar berbeda dengan pemimpin Hamas lainnya. Sebab operasi yang menewaskannya tidak direncanakan sebelumnya.
Dirinya meninggal dalam pertemuan tak terduga dengan patroli Israel yang saat itu menembaki salah satu gedung di Gaza Selatan dengan tank.
Yahya Sinwar ditunjuk menjadi kepala biro politik Hamas pada awal Agustus lalu. Dia menggantikan Ismail Haniyeh yang menninggal di Teheran, Iran pada 31 Juli 2024.
Profil Yahya Sinwar
Mengutip dari berbagai sumber, berikut ini profil Pemimpin Hamas Yahya Sinwar yang dibunuh oleh tentara Israel:
Yahya Sinwar lahir di kamp pengungsi Khan Younis di selatan Jalur Gaza pada 29 Oktober 1962. Orang tuanya diusir paksa oleh Israel dari rumah mereka di Askhelon pada 1948 selama peristiwa Nakba.
Itu adalah peristiwa menyakitkan di mana 750.000 warga Palestina diusir dari rumah mereka sendiri oleh tentara Israel.
Setelah itu, Sinwar sempat menempuh pendidikan di sekolah menengah khusus laki-laki di Khan Younis. Ia lalu melanjutkan studi di Universitas Islam Gaza dengan mengambil jurusan studi Arab.
Ini menjadi awal ia menyukai politik dan menjadi aktivis. Kemudian pada 1982, Yahya Sinwar pertama kali ditangkap oleh otoritas Israel karena terlibat dalam aktivisme anti-pendudukan.
Pria yang dikenal luas dengan nama Abu Ibrahim ini bergabung dengan Hamas saat Sheikh Ahmad Yassin mendirikan kelompok perlawanan Hamas pada sekitar 1987.
Sinwar kemudian mendirikan Munazzamat al-Jihad w'al-Dawa atau Majd, yang dibentuk untuk memburu dan melenyapkan para kolaborator Palestina dengan Israel.