NIK KTP dengan Nama Anda Sah Jadi Penerima Dana Rp2.400.000 dari Bansos BPNT 2024, Cairkan Saldo via Rekening KKS Merah Putih

Sabtu 19 Okt 2024, 20:25 WIB
Ilustrasi saldo dana bansos Rp2.400.000 dari Bantuan Pangan Non Tunai 2024. (Dok. Kelurahan Sawahan, Gunung Kidul)

Ilustrasi saldo dana bansos Rp2.400.000 dari Bantuan Pangan Non Tunai 2024. (Dok. Kelurahan Sawahan, Gunung Kidul)

POSKOTA.CO.ID - Jika Nomor Induk Kependudukan (NIK) KTP dengan nama Anda sah menjadi penerima,maka saldo dana bansos Rp2.400.000 dari Bantuan Pangan Non Tunai 2024 berhak dicairkan.

Pencairan saldo dana bansos dari BPNT periode bulan Oktober 2024 sendiri cair melalui rekening Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) Merah Putih. 

KKS adalah alat bantu yang disediakan pemerintah untuk memudahkan pencairan saldo dana bansos dan memastikan bahwa bantuan tepat sasaran.

Setiap bulan, keluarga penerima manfaat (KPM) mendapatkan bantuan sebesar Rp200.000 dengan total Rp2.400.000 selama setahum. 

Namun, bantuan ini tidak disalurkan setiap bulan, melainkan dibagikan setiap dua bulan sekali. Oleh karena itu, dalam satu tahun, terdapat enam tahap penyaluran bantuan.

Dengan demikian, saldo dana bansos yang dicairkan sebesar Rp400.000 untuk dua bulan sekaligus mencangkup bulan September-Oktober 2024 pada tahap kelima.

Untuk memastikan Anda dapat mencairkan saldo dana bansos tersebut, langkah pertama adalah memastikan bahwa NIK KTP terdaftar dalam data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) yang dikelola oleh Kementerian Sosial.

Jika nama Anda terdaftar sebagai penerima, Anda bisa segera melakukan pencairan dana BPNT tersebut dengan rekening KKS merah putih.

Namun, perlu diingat bahwa, waktu penerimaan bantuan dapat bervariasi tergantung pada wilayah dan bank yang bersangkutan.

Apa Itu BPNT?

Bantuan Pangan Non Tunai atau BPNT merupakan salah satu program pemerintah yang bertujuan untuk memberikan dukungan kepada KPM yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). 

Program ini dirancang untuk membantu keluarga-keluarga yang berada dalam kondisi rentan, terutama di tengah tantangan ekonomi yang semakin meningkat.

Berita Terkait

News Update