POSKOTA.CO.ID - Dipanggil Presiden Terpilih Prabowo Subianto ke kediamannya di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Natalius Pigai mengemudikan mobilnya sendiri.
Dirinya pun lantas memposting mengenai kedatangannya dengan menyetir langsung sendiri mobilnya tersebut ke aplikasi 'X'. Dengan caption Apa adanya🙏🇮🇩🙏 akun pribadinya @NataliusPigai2 langsung banjir komenan dari netizen.
Natalius langsung dirujak netizen. Hal ini lantaran captionnya bernada merendah namun kenyanyaan meninggi. Hal itu lantaran kedatangannya itu walaupun mengemudikan mobilnya sendiri namun netizen mengomentari mobil yang digunakannya harganya cukup mahal
"Lu pelit sih?. Coba lu punya supir tentu menghidupkan 1 keluarga," tulis akun @Tan_Mar3m dikutip Poskota, Jum'at 18 Oktober 2024.
Netizen pun turun mengomentari mobilnya yang harga bekasnya saja masih diatas Setengah Milyar Rupiah.
"Mantab.. sederhana sekali. Mobilnya aja cuma kijang kotak." tulis akun @adamqyb.
Netizen pun heran dengan caption Natalius Pigai dengan apa yang dikendarainya. "Apa adanya tp mobilnya lihatvdong apa..becandanya ndak lucu om," tulis @Apaaja.
Bahkan ada salahsatu netizen yang membongkar aset Natalius Pigai. "Ini orang Rubiconnya dua, satu hitam satu putih, garasinya cuma muat satu mobil. Mobil satunya sering parkir di depan fasum depan rumahnya," tulis @MaxJo777.
Netizen lainnya pun menyarankan apabila mau menggambarkan sederhan sebaiknya menggunakan kendaraan yang banyak digunakan masyarakat umum. "Pake supir mobilnya avanza lebih sederhana daripada nyetir sendiri mobil mewah," komentar @mohamad__bagir.
Sementara itu Natalius Pigai mengaku memang tidak mempunyai sopir dan bahkan tak mempunyai mobil. Dia mengaku mobil Rubicon tersebut bukan miliknya.
"Saya memang enggak punya sopir. Di Jakarta saya juga tidak punya mobil," ujar Pigai seusai acara pembekalan di kediaman Prabowo Subianto, Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Bogor, Rabu 16 Oktober 2024.
Pigai mengaku dirinya menyetir mobil sendiri bukan untuk menunjukkan kesederhanaan. Menurut dia, apa yang dilakukannya merupakan kehidupan keseharian yang dijalani Pigai.
"Bukan kesederhanaan, memang orangnya begitu. Dari kampung dari desa, orang miskin," ungkap Pigai.