Orang Tua Wajib tahu! Ini Dampak Kurang Tidur bagi Remaja, Benarkah Bisa Pengaruhi Kesehatan Mental?

Kamis 17 Okt 2024, 21:34 WIB
Ilustrasi. Studi ilmiah ungkap pengaruh jam tidur remana terhadap kesehatan mentalnya yang perlu ornag tua ketahui. (Freepik/jcomp)

Ilustrasi. Studi ilmiah ungkap pengaruh jam tidur remana terhadap kesehatan mentalnya yang perlu ornag tua ketahui. (Freepik/jcomp)

POSKOTA.CO.ID - Remaja merupakan usia yang masih dalam pertumbuhan, salah satu yang penting untuk menunjang pertumbuhannya adalah jam tidur.

Karena jika kurnag tidur, konon remaja tersebut akan rentan mengalami kesehatan fisik hingga mental.

Hal ini perlu diketahui oleh para orang tua, tujuannya yakni agar anak remajanya bisa memanfaatkan waktu istirahat tidur dengan baik.

Menurut sebuah studi oleh American Academy of Pediatrics (AAP) di tahun 2018, 73 persen remaja di Amerika Serikat (AS) mengalami kurang tidur. 

Berikut adalah konsekuensi kurangnya tidur 8 sampai dengan 10 jam untuk remaja yang perlu diketahui.

Dampak dari kurang tidur untuk remaja bukanlah hanya hal-hal simpel seperti tidak dapat fokus di sekolah saja, namun juga dapat menjadi sangat berbahaya untuknya dan orang di sekitarnya.

Remaja yang kurang waktu tidurnya dapat mengalami peningkatan kemurungan, ketidaktertarikan ke hal-hal yang ia sukai, hingga gejala-gejala seperti pasien dengan penyakit mental depresi.

Menurut Dr. Cora Breuner dari AAP, kasus ekstrim dari kurang tidur bahkan tidak hanya di nilai sekolah yang turun, namun juga kecelakaan di jalan, agresivitas ke orang lain, hingga pikiran untuk menyakiti diri sendiri.

Terpisah, seorang perawat dari “Mama Coach” yang juga mengelola sebuah tim dari 35 perawat lainnya menjelaskan mengapa hal tersebut berbahaya, dan bagaimana orang tua dapat membantu mengatur pola tidur anak.

"Remaja bisa murung bahkan ketika mereka tidak kurang tidur. Mereka mengalami perubahan hormon besar yang bisa terasa sulit untuk dikelola dan normal." kata Carrie Bruno.

Bruno menjelaskan, orang tua harus mengetahui kegiatan sehari-hari anak, dan memotong aktivitas yang tidak terlalu penting sehingga remaja tersebut dapat melakukan kewajiban dan tetap mendapatkan tidur yang cukup. 

Berita Terkait

News Update