POSKOTA.CO.ID - Dalam rangka meningkatkan efisiensi pengelolaan klaim pending dispute di RS Primaya PGI Cikini, BPJS Kesehatan bersama manajemen rumah sakit mengadakan evaluasi administrasi dan penggunaan teknologi digital. Pertemuan yang berlangsung selama dua hari, 8-9 Oktober 2024, difokuskan pada penemuan solusi praktis untuk memperbaiki proses klaim dan mencegah terjadinya dispute di masa mendatang.
“Kolaborasi yang erat antara BPJS Kesehatan dan rumah sakit merupakan kunci dalam menyelesaikan masalah klaim pending. Kami terus mendorong penerapan teknologi digital untuk mempercepat proses ini. Kami optimis, dengan kerja sama yang baik dan penerapan teknologi yang tepat, kita bisa meningkatkan kualitas layanan kesehatan bagi peserta JKN dan meminimalkan klaim dispute,” ujar Diah, Kepala Cabang BPJS Kesehatan Jakarta Pusat dalam keterangannya diterima Selasa, 15 Oktober 2024.
Pertemuan yang digelar di RS Primaya PGI Cikini ini memfokuskan pembahasan pada identifikasi hambatan yang menyebabkan klaim pending dispute dan upaya opmalisasi sistem administrasi. Penggunaan teknologi digital seper sistem e-claim dan aplikasi pendukung lainnya menjadi topik utama dalam diskusi. Dengan digitalisasi, diharapkan proses administrasi klaim dapat berlangsung lebih cepat dan minim kesalahan. Selain itu, evaluasi terhadap mekanisme pengumpulan dan pengolahan dokumen medis juga turut dibahas untuk meminimalkan potensi dispute di masa mendatang.
Menurut salah satu perwakilan dari manajemen RS Primaya PGI Cikini, digitalisasi proses administrasi sangat membantu rumah sakit dalam mengelola klaim, meskipun masih terdapat beberapa kendala teknis yang perlu diperbaiki.
“Kami melihat potensi besar dalam penerapan teknologi digital di rumah sakit. Namun, tentu masih ada tantangan yang harus diatasi, khususnya dalam hal integrasi data dengan sistem BPJS Kesehatan,” ungkap perwakilan RS Primaya PGI Cikini.
BPJS Kesehatan juga menekankan pentingnya pelatihan dan pengembangan kapasitas staf administrasi di rumah sakit agar lebih terampil dalam menggunakan teknologi digital. Dalam pertemuan ini, dibahas pula rencana jangka panjang untuk meningkatkan kemampuan tenaga kesehatan dan administrasi dalam memahami prosedur klaim BPJS Kesehatan, sehingga proses klaim dapat berjalan dengan lebih lancar dan tepat waktu.
Salah satu hasil dari pertemuan ini adalah komitmen bersama antara BPJS Kesehatan dan RS Primaya PGI Cikini untuk meningkatkan koordinasi dalam hal pengumpulan dan pengelolaan data administrasi pasien. Langkah ini bertujuan untuk memastikan bahwa seluruh data yang dibutuhkan untuk proses klaim telah lengkap dan akurat sebelum diajukan ke BPJS Kesehatan. Hal ini dinilai akan sangat mengurangi potensi klaim dispute yang selama ini menjadi kendala utama dalam penyelesaian klaim rumah sakit.
Salah seorang peserta pertemuan dari RS Primaya PGI Cikini juga memberikan pandangannya terkait peran BPJS Kesehatan dalam memperbaiki proses klaim di rumah sakit.
“Kami sangat mengapresiasi upaya BPJS Kesehatan yang terus memberikan dukungan kepada rumah sakit dalam menyelesaikan klaim pending dispute. Ini menunjukkan komitmen bersama dalam meningkatkan kualitas pelayanan kepada pasien dan peserta JKN,” ujar Amelia.
Pertemuan ini diakhiri dengan kesepakatan untuk melakukan pemantauan rutin terhadap proses klaim di rumah sakit, guna memastikan bahwa seluruh rekomendasi yang telah dibahas dapat diterapkan dengan baik. BPJS Kesehatan Jakarta Pusat dan RS Primaya PGI Cikini juga berkomitmen untuk mempercepat penyelesaian klaim yang saat ini masih pending, serta mencegah terjadinya dispute di masa depan melalui penerapan sistem digital yang lebih efisien.
Evaluasi yang berlangsung selama dua hari ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam menciptakan sistem klaim yang lebih cepat, transparan, dan akurat di semua fasilitas kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.