Obrolan warteg: Butuh Formula Baru

Senin 14 Okt 2024, 07:02 WIB
Obrolan warteg: Butuh Formula Baru. (Poskota/ Yudhi Himawan)

Obrolan warteg: Butuh Formula Baru. (Poskota/ Yudhi Himawan)

Kadang perlu formula baru untuk memproduksi barang yang berkualitas agar laku di pasaran.

Formula baru juga dibutuhkan agar manfaat produk lebih baik, jika obat, agar lebih berkhasiat. Selain unggul dalam kualitas, juga lebih efisien.

Formula baru, bisa disebut strategi baru atau rumus baru tak hanya dibutuhkan di dunia bisnis. Dalam dunia politik pun dibutuhkan formula baru, misalnya untuk menguatkan demokrasi di negeri kita.

Mantan Menko Polhukam, Mahfud MD mengatakan butuh formula lebih baru untuk menguatkan demokrasi di Indonesia agar tidak lagi mempertanyakan komitmen.

Soal komitmen tak perlu diragukan Perlu lembaga baru untuk menguatkan demokrasi, kita bentuk. Butuh aturan baru, kita bentuk undang – undangnya,

Bahkan, pengangkatan pejabatnya tidak asal tunjuk, tetapi melalui proses sesuai komitmen. Tetapi, kenyataannya tidak bertahan lama, hanya bertahan satu, dua atau tiga tahun, setelah itu semuanya ambruk.

 “Lantas formula barunya seperti apa. Aturan ada, lembaganya juga diadakan, apa yang kurang?,” kata bung Heri mengawali obrolan warteg bersama sohibnya, mas Bro dan bang Yudi.

“Yang kurang niatnya kali, setengah hati,” kata Yudi.

“Loh niatnya juga jelas. Membentuk lembaga baru dan aturan baru sebagai bukti kuatnya niat memperbaiki keadaan,” ujar Heri.

“Tapi nyatanya hasilnya masih belum sesuai harapan. Berarti ada yang kurang dong,” kata Yudi.

“Kurangnya cuma satu, kejujuran. Jujur untuk melakukan perbaikan, jujur menjalankan peraturan sebagaimana diperintahkan undang – undang. Jujur pula dalam mengambil keputusan secara objektif,” kata mas Bro.

“Selain jujur apalagi?,” tanya Heri.

“Masih banyak lagi. Tetapi, yang jelas jujur itu tidak sebatas slogan dan pernyataan. Bukan pula sekedar komitmen di atas kertas, tanpa sebuah realitas,” jelas mas Bro.

“Berarti tergantung kepada manusianya, mau menjalankan apa tidak. Bukan cuma omong doang ya,” kata Yudi.

“Peraturan baik, organisasi dan lembaganya baik, tetapi tidak dijalankan dengan baik, ya percum saja. Jadi ada upaya secara sungguh – sungguh untuk memperkuat demokrasi dan kelembagaan,” urai mas Bro.

“Siapa yang melakukan perbaikan Bro?,” tanya Heri.

“Ya kita semua. Utamanya memperbaiki mereka yang ingin melakukan perbaikan. Itulah formula baru yang dibutuhkan,” kata mas Bro. (Joko Lestari).

Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari.

Berita Terkait
News Update