POSKOTA.CO.ID - Dalam beberapa tahun terakhir, kanker telah menjadi salah satu penyakit yang paling tersebar luas di dunia, dan mengancam kehidupan banyak orang. Banyak dokter dan spesialis menunjukkan perlunya sistem berikut ini untuk membantu mencegah kanker dan mengurangi risiko tertular.
Penyakit ganas ini menyebabkan kematian jutaan orang setiap tahunnya, dengan bentuk dan tipe yang berbeda-beda. Kanker telah menjadi tantangan kesehatan yang memerlukan perhatian luas dan upaya berkelanjutan untuk pencegahan dan pengobatan.
Di antara jenis kanker yang paling umum, kita menemukan kanker payudara, kanker paru-paru, kanker prostat, dan kanker usus besar, yang berbeda dalam penyebab dan metode pengobatannya.
Karena itu, penting mengetahui cara mencegah kanker. Pencegahan menjadi landasan utama dalam menjaga kesehatan, yang dapat dilakukan melalui beberapa cara mudah, yuk kita pelajari.
1. Perlindungan dari Sinar Matahari
Paparan sinar matahari berlebihan tanpa perlindungan dapat menyebabkan penyakit kanker, selain menjadi salah satu penyebab tanda-tanda penuaan pada kulit.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit merekomendasikan penggunaan topi, kacamata hitam, dan kemeja lengan panjang saat menghabiskan banyak waktu di luar ruangan, seperti pergi ke pantai atau bersepeda selama 30 menit atau lebih.
Berdasarkan penelitian pada 2019, ditemukan bahwa radiasi ultraviolet merupakan penyumbang terbesar kedua terhadap diagnosis kanker baru pada pria (sekitar 6 persen kasus kanker) dan penyumbang terbesar kelima pada wanita (sekitar 4 persen kasus kanker).
Tidak mengherankan, sebagian besar diagnosis melanoma dan non-melanoma (karsinoma sel basal dan skuamosa) disebabkan oleh radiasi UV.
Risiko kanker kulit juga meningkat seiring bertambahnya usia, akibat paparan sinar matahari secara kumulatif, selain orang yang berkulit putih.
Meskipun risiko kanker kulit lebih rendah pada orang dengan kulit sangat gelap, tetap disarankan untuk menggunakan tabir surya apa pun warna kulitnya.
Tindakan pencegahan harus dilakukan dengan produk penyamakan kulit, karena risiko kanker kulit meningkat sebesar 75 persen pada orang yang melakukan penyamakan kulit buatan dan berusia kurang dari 35 tahun, tergantung pada tahun penggunaan dan jumlah sesi.