Ada pesan menarik yang disampaikan presiden terpilih Prabowo Subianto saat berpidato dalam Rapat Koordinasi Nasional Legislatif PKB, di Jakarta, Kamis (10/10/2024) lalu.
Prabowo berpesan kepada para ketum partai yang tergabung dalam koalisi pemerintahan mendatang, agar tidak menyodorkan sosok yang berpotensi mengambil uang negara, ketika ditugaskan menjadi menteri di kabinetnya.
“Artinya jangan sodorkan sosok calon menteri yang berpotensi akan melakukan korupsi ya,” kata bung Heri mengawali obrolan warteg bersama sohibnya, mas Bro dan bang Yudi.
“Berarti Prabowo ingin menteri yang benar – benar melakukan pengabdiannya kepada bangsa dan negara,” tambah Yudi.
“Iya, bukan menggunakan aji mumpung. Misalnya mumpung menjadi menteri, lantas melalui jabatan dan kekuasaannya digunakan untuk memperkaya diri sendiri dan keluarganya,” kata mas Bro.
“Jangan sampai mengutak – atik APBN. Mana yang bisa digeser dan dimainkan untuk kepentingan pribadinya. Itu perilaku yang tidak baik, “ kata Heri.
“Sebagai pejabat harus memberi contoh yang baik, Wajib menjadi teladan bagi anak buahnya. Teladan kebaikan, bukan keburukan,” kata Yudi.
“Memang tidak terbantahkan, semakin tinggi jabatan dan kekuasaan akan semakin meningkat pula kebutuhan yang berujung kepada semakin besar pula pengeluaran,” kata Heri.
“Tetapi tidak lantas mencari tambahan penghasilan dengan menghalalkan segala cara. Carilah cara – cara yang halal dan baik untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sebagai pejabat tinggi, tentu memiliki segala fasilitas yang sudah sesuai dengan standar hidupnya,” kata mas Bro.
“Hidup memang perlu uang, tetapi hendaknya uang yang didapatkan dilakukan dengan cara yang halal. Begitu juga setiap institusi, tak terkecuali parpol perlu pemasukan uang untuk menjalankan roda organisasi,” jelas Heri.
“Tanpa uang bagaimana organisasi dapat menjalankan perannya dengan baik, mulai dari pendidikan politik,menyerap aspirasi rakyat hingga memperjuangkan aspirasi masyarakat. Belum lagi menyiapkan calon- calon pemimpin berkualitas dan mumpuni,” kata mas Bro.