POSKOTA.CO.ID - Lupa dan merasa sedih merupakan hal yang normal, bisa terjadi kepada siapa pun dan usia berapa pun.
Akan tetapi, jika sering merasakan hal tersebut konon akan berpengaruh pada kesehatan mental.
Disebut-sebut bahwa sering lupa dan merasa sehih akan memicu depresi. Terlebih bagi kelompok dewasa tua atau lanjut usia.
Bukan hanya picu siklus depresi, kondisi itu jika berlangsung dalam jangka panjang juga bisa memicu penurunan kognitif.
SMenurut sebuah penelitian yang dipublikasikan JAMA Network Open menunjukkan hubungan yang mengejutkan antara gejala depresi dan kehilangan memori, yang menunjukkan bahwa kedua kondisi ini dapat saling memicu satu sama lain dari waktu ke waktu.
Temuan ini menunjukkan bahwa mengidentifikasi dan mengobati depresi sejak dini dapat menjadi kunci untuk melindungi kesehatan otak dan menjaga daya ingat di tahun-tahun berikutnya.
"Studi kami menunjukkan bahwa hubungan antara depresi dan daya ingat yang buruk terjadi dua arah," kata dr Dorina Cadar dari University College London seperti dikutip dari Study Finds.
"Gejala depresi mendahului penurunan daya ingat, dan penurunan daya ingat terkait dengan gejala depresi berikutnya," lanjutnya.
Dalam penelitian yang mengungkap hubungan kompleks antara suasana hati dan memori, para peneliti dari University College London dan Brighton and Sussex Medical School menganalisis data dari lebih dari 8.000 partisipan.
Partisipan rata-rata berusia di atas 50 tahun dari English Longitudinal Study of Aging.
Mereka diikutsertakan selama 16 tahun, menjalani penilaian rutin terhadap daya ingat, kefasihan verbal, dan gejala depresi.