Obrolan Warteg: Selamat Berkompetisi

Rabu 25 Sep 2024, 07:03 WIB
Obrolan Warteg: Selamat Berkompetisi. (Poskota/ Yudhi Himawan)

Obrolan Warteg: Selamat Berkompetisi. (Poskota/ Yudhi Himawan)

Mulai Rabu ini, 25 September 2024,  tahapan pilkada serentak memasuki masa kampanye. Harapannya menjadi kampanye damai, sebagaimana deklarasi yang telah disampaikan dan ditandatangani bersama oleh semua pasangan calon (paslon) kepala daerah, sehari sebelumnya.

“Dapat dikatakan deklarasi kampanye damai itu janji para calon kepala daerah.

Janji mestinya ditepati,” kata Heri mengawali obrolan warteg bersama sohibnya, mas Bro dan bung Yudi.

“Berarti janji kampanye harus ditepati juga,” kata Yudi.

“Yang namanya janji idealnya harus ditepati, Janji itu hutang, yang namanya

utang ya harus dilunasi,” kata Heri.

“Kalau belum punya uang bagaimana dapat melunasi,” ujar Yudi.

“Harus diupayakan, diusahakan untuk melunasi, jangan pura – pura lupa. Calon pejabat harus memberi teladan,” kata Heri.

“Kan masih calon , belum menjadi pejabat,” kata Yudi.

“Nah, pemikiran semacam ini yang nggak boleh terjadi, banyak berkelit untuk menutupi kekurangan.Justru sebagai calon pejabat harus menunjukkan teladan kebaikan kepada masyarakat, bukan malah sebaliknya,” jelas Heri.

“Teladan kebaikan bukan hanya bagaimana sedapat mungkin menepati  janji kampanye, tetapi ucapan, sikap dan perilaku perbuatan yang menebarkan aroma kebaikan, bukan keburukan,” kata mas Bro.

“Nah ini yang benar, tebarkan wewangian, bukan kebusukan selama musim kampanye mulai hari ini hingga 23 November 2024,” kata Heri.

“Wangi itu dapat diartikan berucap dan bertutur kata yang sopan. Meski selama kampanye bisa melontarkan segala macam pendapat, tetapi tidak menjelek-jelekkan calon lain, apalagi sampai menguak aib pribadi,” kata mas Bro.

“Kalau kampanye damai, aku sangat mendukung. Kampanye yang beradab, tidak menebar hoax, tidak mengungkit masalah SARA, tidak menyebarkan

ujaran kebencian,” kata Yudi.

“Jangan pula menebar uang. Sayang, boleh jadi uangnya diambil, tetapi tidak dipilih karena pilihan sudah di hati,” kata mas Bro.

“Jadi kalau ada yang kasih uang, bagaimana?,” tanya Heri

“Tolak secara halus,” jawab mas Bro.

“Kalau dipaksa- paksa,” tanya Heri

“Kalau terpaksa, lain cerita, tetapi ingat! pilihan nggak bisa dipaksa,” kata Yudi.

“Mengawali kampanye, kami ucapkan kepada paslon, selamat berkompetisi secara damai dan beradab. Ciptakan suasana riang gembira menuju pesta demokrasi,” urai mas Bro. (Joko Lestari).

Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News  dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp  Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari. 

Berita Terkait

News Update