Stadion Jalak Harupat Ricuh Setelah Laga Persib Bandung Vs Persija Jakarta, PSSI Ingatkan Peran Penting Klub

Selasa 24 Sep 2024, 01:57 WIB
Ribuan Bobotoh memenuhi Gedung Sate untuk rayakan kemenangan Persib Bandung juara Liga 1 Tahun 2023/2024. (Dok PersibTV)

Ribuan Bobotoh memenuhi Gedung Sate untuk rayakan kemenangan Persib Bandung juara Liga 1 Tahun 2023/2024. (Dok PersibTV)

POSKOTA.CO.ID – Kabar mengenai adanya kericuhan yang terjadi pasca pertandingan Persib Bandung vs Persija Jakarta di Stadion Jalak Harupat mendapatkan perhatian masyarakat, termasuk PSSI.

Dalam keterangannya, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) melalui anggota komite eksekutif (Exco) Arya Sinulingga  meminta klub yang terlibat bertanggung jawab atas kericuhan tersebut.

Kericuhan terjadi usai Persib berhasil mengalahkan Persija dengan skor 2-0 Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin 23 September 2024.

Tanda-tanda kericuhan mulai muncul saat wasit Muhammad Nazmi meniup peluit panjang tanda pertandingan berakhir. 

Oleh karena itu, baik pemain Persib maupun Persija langsung digiring masuk ke lorong ganti agar tak menjadi korban kericuhan.

Melihat dari potongan video yang beredar di media sosial, kericuhan awalnya pecah di salah satu tribun penonton. 

Terlihat beberapa penonton yang melempar benda ke lapangan. Kemudian mereka merangsek masuk ke lapangan.

Kemudian para petugas steward yang bertugas di sisi lapangan malah menjadi sasaran amukan para oknum penonton tersebut. 

Mereka dikejar-kejar dan dan diburu sebagai target dan korban kekerasan yang dilakukan oleh oknum supporter tersebut.

Situasi mulai terlihat kondusif setelah pihak kepolisian turun tangan. Aparat polisi berhasil memukul mundur dan kericuhan berakhir secara perlahan. 

Hingga kini belum ada penjelasan dari panitia pelaksana terkait penyebab kericuhan tersebut. Tapi kejadian itu sudah sampai ke telinga federasi. 

"Ini yang memang masuk ranah hukum, ya masuk ranah hukum. Diharapkan kalau ada tindakan kriminal harus diselesaikan secara hukum," kata Arya dalam keterangan resminya.

Arya dan PSSI juga meminta kepada klub yang terlibat untuk bertanggung jawab. Federasi tak ingin klub malah 'lepas tangan'.

"Tapi di sisi lain, klub harus bertanggung jawab juga terhadap kondisi ini, tidak boleh lepas tangan, kita harapkan klub secepatnya juga menyelesaikan masalah ini, masalah mereka dengan suporter," terangnya.

Menurut Arya Sinulingga, tidak ada kata tolerir terhadap semua tindak kekerasan yang terjadi di dunia sepak bola. Termasuk kericuhan di Stadion Si Jalak Harupat. 

"Tidak ada kata tolerir ya untuk kekerasan di dalam lapangan. Alasan apapun enggak usah dipake untuk itu, jadi itu ditegaskan," pungkas Arya.

Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari. 

Berita Terkait

News Update