3. Penurunan Skor Kredit
Pinjaman online yang dilakukan berulang kali tanpa manajemen keuangan yang baik akan berdampak buruk pada skor kredit anda. Pihak pemberi pinjaman dapat melaporkan ketidakmampuan pembayaran atau keterlambatan anda ke lembaga keuangan.
Hal ini akan mempersulit anda jika ingin mengajukan kredit lain di masa depan, termasuk pinjaman untuk keperluan yang lebih besar, seperti kredit rumah atau kendaraan.
4. Gangguan Kesehatan Mental
Hutang yang menumpuk dan tekanan untuk membayar cicilan pinjaman bisa memicu stres, kecemasan, dan gangguan kesehatan mental lainnya. Beban psikologis ini dapat berdampak buruk pada kualitas hidup dan produktivitas anda.
Sering kali, orang yang terjebak dalam hutang pinjaman online merasa terisolasi dan malu untuk meminta bantuan, yang justru memperburuk keadaan.
5. Ancaman Penagihan yang Agresif
Tidak sedikit pengguna pinjaman online yang melaporkan tindakan penagihan yang agresif dari pihak pemberi pinjaman. Penagihan bisa dilakukan secara terus-menerus melalui telepon, pesan singkat, bahkan menghubungi kerabat dekat anda.
Praktik ini bisa sangat mengganggu dan merusak privasi anda. Dalam beberapa kasus, penagihan bisa mencapai tahap yang mengancam dan tidak manusiawi.
6. Risiko Kebocoran Data Pribadi
Mengajukan pinjaman online berulang kali juga meningkatkan risiko kebocoran data pribadi. Tidak semua aplikasi pinjaman online terpercaya dan terjamin keamanannya.
Ketika anda mengisi data pribadi dan mengunggah dokumen, ada potensi data tersebut jatuh ke tangan pihak tidak bertanggung jawab. Ini bisa mengarah pada pencurian identitas, penyalahgunaan data, hingga kerugian finansial lainnya.