Kandungan deterjen berkonsentrasi tinggi juga harus Kamu hindari. Sebab produk tersebut biasa digunakan untuk pembersih kotoran mesin, pembersih lantai, dan shampo mobil.
SLS merupakan faktor risiko umum terjadinya reaksi alergi dan iritasi pada kulit wajah.
7. Kebiasaan menggosok terlalu kencang
Pentingnya untuk berhati-hati saat mengaplikasikan pembersih, masker, atau exfoliant.
Hindari menggosok pembersih terlalu kencang sehingga kulit tertarik. Serta jangan sampai menggosokkan handuk ke wajah saat mengeringkan muka.
Sebab, akan mengancam elastisitas kulit wajah. Biarkan wajah mengering dengan sendirinya atau tepuk-tepuk muka dengan handuk bersih.
Apabila ingin menggunakan handuk lembut, bedakan handuk khusus wajah dengan handuk mandi, apalagi dengan milik orang lain. Handuk menjadi tempat utama bakteri berkembang biak.
8. Menggunakan Pelembab Saat Wajah Sudah Kering
Segera oleskan pelembap setelah cuci muka saat wajah masih terasa lembap. Pijat wajah dengan lembut, dalam gerakan ke atas untuk menghindari kulit tertarik.
Jika mengaplikasikan pelembab saat kulit benar-benar kering, akan membuat bahan-bahan aktif yang terkandung di dalam produk menjadi lebih sulit terserap dengan baik dan membuat kulit terasa lengket dan berminyak.
9. Mengandalkan Produk Mahal
Gunakan pembersih wajah sederhana dengan bahan alami, yang cocok di kulit wajahmu. Sebab, produk mahal belum tentu cocok, tergantung pada reaksi wajah setiap orang.
Kamu bisa gunakan uang lainnya, untuk membeli produk kecantikan lain yang memberikan manfaat jangka panjang untuk wajah, seperti serum vitamin dan moisturizer.
10. Melewatkan face oil
Minyak sangat bersahabat bagi semua jenis kulit. Hal tersebut dikatakan oleh ahli kecantikan dan dermatologis.
Sebab, pada dasarnya minyak akan larut jika bertemu dengan sesama minyak. Mereka dapat memecah kotoran dan bakteri penyebab jerawat yang menempel di kulit.