Dibangun 2022, Sarana Pertanian Pompa Air di Margagiri Pandeglang Terbengkalai

Jumat 20 Sep 2024, 18:26 WIB
Bangunan sarana pompa air dari Dinas Pertanian Pandeglang terbengkalai. (Poskota/Samsul Fatoni)

Bangunan sarana pompa air dari Dinas Pertanian Pandeglang terbengkalai. (Poskota/Samsul Fatoni)

POSKOTA.CO.ID - Bangunan sarana pompa air di Kampung Bama Hilir, Desa Margagiri, Kecamatan Pagelaran, Pandeglang, yang dibangun pada 2022 lalu oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Panganan (Distapang) Pandeglang melalui kelompok tani, tidak terpakai.

Pasalnya, bangunan tersebut hingga saat ini tidak berfungsi, sehingga manfaat dari program pemerintah tersebut tidak dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat petani.

Pantauan di lokasi, bangunan tersebut seperti belum pernah difungsikan sama sekali. Kondisi bangunan terlihat berantakan dan bangunannya seperti tak diselesaikan. 

Selain itu, kondisi bangunan juga sudah banyak mengalami kerusakan. Bahkan di lokasi juga tidak ada mesin pompa air, hanya sebatas bangunan rumah pompa dan penampungan air yang kondisinya mulai banyak kerusakan.

Ketua Kelompok Tani (Poktan) Taruna, Desa Margagiri, Pagelaran, Muklis mengaku, bahwa bangunan tersebut merupakan program dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan yang dikelola oleh kelompoknya. 

Dia mengaku, bangunan tersebut sempat difungsikan selama tiga bulan, namun karena kesulitan sumber air sehingga bangunan itu belum maksimal pemanfaatannya.

"Tadinya sumber air yang akan digunakan itu dari Situ Cikedal, awalnya aliran air nya besar, berhubung dari saluran air di Bama dioper-oper (dialihkan), sehingga tidak mengalir dengan baik ke kawasan itu," imbuhnya, dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat, 20 September 2024.

Muklis mengatakan bangunannya sebetulnya sudah selesai dibangun. "Itu dikelola oleh Kelompok Tani Taruna, adapun anggaran pembangunan dulu saya lupa kakau tidak salah antara sebesar Rp70 juta atau Rp90 juta," katanya.

Muklis juga mengaku, mesin pompa air penunjang sarana itu ada disimpan di rumah warga. "Ada mesinnya di simpan di salah satu rumah warga yang ada di sekitaran kawasan bangunan," imbuhnya.

Salah seorang warga sekitar yang enggan disebutkan namanya mengaku, sepengetahuan dirinya bahwa bangunan sarana pemenuhan kebutuhan air untuk para petani itu belum difungsikan sama sekali dan saat ini kondisinya terbengkalai.

"Kondisi bangunan sudah banyak yang rusak, kemudian mesin pompa air nya juga entah kemana. Jadi saya rasa mubadjir bangunan itu," ungkapnya.

Ia juga meminta kepada pihak Dinas Pertanian Pandeglang, jangan asal membangun jika manfaatnya tidak dapat dirasakan oleh petani. Anggaran yang digunakan pembangunan itu kan uang negara.

"Selain itu, besaran uang yang digunakan membangun sarana pompa air itu tidak sedikit. Jadi saya minta pihak Dinas Pertanian harus melakukan evaluasi," pintanya. (Samsul Fatoni)

Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari.

Berita Terkait
News Update