Obrolan Warteg: Tak Sejalan, Tapi Setujuan

Rabu 18 Sep 2024, 06:59 WIB
Obrolan Warteg: Tak Sejalan, Tapi Setujuan. (Poskota. Yudhi Himawan)

Obrolan Warteg: Tak Sejalan, Tapi Setujuan. (Poskota. Yudhi Himawan)

Sikap politik boleh berbeda, tetapi tujuan besarnya adalah sama, memajukan bangsa dan bernegara serta mensejahterakan rakyat Indonesia.

Perbedaan sikap politik sebuah keniscayaan, karenanya tidak perlu diperdebatkan, lebih-lebih dipertentangkan yang menjurus kepada perpecahan.

“Bisa dikatakan tak seiring dan sejalan, tetapi satu tujuan,” kata Heri mengawali obrolan warteg bersama sohibnya, mas Bro dan bung Yudi.

“Beda partai politik tentu beda sikap. Beda pula jalan yang ditempuh mencapai tujuan,” tambah Yudi.

“Yang penting tujuannya sama, tak jarang bertemu di perlintasan, pertigaan, persimpangan atau perempatan. Kemudian berpisah lagi, nanti ketemu di tujuan kahir,” kata mas Bro.

“Ibarat dari Bekasi menuju  kawasan Monas- Istana Negara. Bisa lewat jalan tol, melalui jalan biasa, bisa juga melalui jalur alternatif,” kata Heri.

“Bisa dikatakan banyak jalan menuju Istana. Pilihan jalan itu, tentu menurut pertimbangan masing – masing. Bisa jalur cepat,  jalan pintas, boleh juga menganut prinsip, lambat asal selamat,” kata mas Bro.

“Dalam dunia politik, seiring sejalan itu tak ubahnya koalisi. Yang tidak seiring sejalan bisa ditafsirkan dengan sikap oposisi,” kata Heri.

“Betul. Koalisi Indonesia Maju ( KIM), kini malah Plus, bagian dari dari sikap parpol yang seiring dan sejalan dalam mendukung pemerintahan Prabowo – Gibran,” kata mas Bro.

“Lantas bagaimana dengan PDIP yang hingga kini belum menentukan sikap?,” tanya Yudi.

“Ada sinyal akan bergabung dengan KIM,” kata Heri.

Seperti diberitakan,PDIP dinilai tengah memberi sinyal ingin bergabung ke KIM. Indikasinya ditujukan dengan menyebut akan mendukung program pemerintahan Prabowo- Gibran.

Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani, menyebut komunikasi dengan PDIP saat ini berjalan lancar. “Ada pendekatan dan cara yang mungkin berbeda tetapi seringkali tujuan kita sama,” kata Muzani di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (17/9/2024).

Dikatakan, kita tidak ketemu di jalan tapi ketemu di perempatan, sering kali begitu. Jadi sebenarnya perbedaan itu hanya sebuah cara bagaimana tujuan mulia itu dicapai.

“Tujuan mulia dimaksud adalah bersatu demi memajukan Indonesia. Tempat boleh berbeda, jalan tak harus seiring, tetapi tujuan akhirnya sama,”  urai mas Bro.(Joko Lestari).

Berita Terkait

News Update