POSKOTA.CO.ID - Polda Metro Jaya menerima laporan dari Staf Khusus (Stafsus) Arsjad Rasjid, Arif Rahman terkait dugaan pengeroyokan di menara Kadin, Jakarta Selatan (Jaksel).
Laporan Arif terdaftar dengan nomor LP/B/5591/IX/2024/SPKT Polda Metro Jaya. Ia melaporkan kasus yang berkaitan dengan Pasal 170 KUHP tentang Tindak Pidana pengeroyokan.
"Betul tadi sudah membuat laporan terkait pengeroyokan terjadi di Gedung Menara Kadin," kata Arif ketika dihubungi wartawan, Rabu 18 September 2024.
Arif menerangkan, kejadian bermula saat dirinya diminta Arsjad untuk mengecek Menara Kadin pada Senin, 16 September 2024. Saat itu, ada puluhan orang tidak dikenal di kantor Kadin, termasuk terlapor.
"Jabatan saya ini staf khusus Ketua Umum Kadin Pak Arsjad Rasjid. Jadi saat ditugaskan Arsjad untuk mengecek kantor, dan kami membawa bukti bahwa kami menyewa dengan pengelola Gedung Menara Kadin. Di sana ternyata sudah ada beberapa orang yang tidak kami kenal. Mungkin kurang lebih 50 orang atau 100 orang," ungkapnya.
Arif kemudian berusaha menghubungi pihak terlapor kasus dugaan penganiayaan. Saat itu, mereka pun bertemu di sebuah aula di menara Kadin.
Arif menyampaikan keberatannya atas penempatan gedung tersebut. Sebab, menurutnya, gedung sudah disewa pihaknya mengacu pada Keppres pengangkatan Ketua Kadin.
"Kami berhak di sini. Hal inu kita berpedoman kepada Keppres tentang pengangkatan Ketua Kadin. Di sini kami menyewa, bukan kantor orang lain. Kami atas nama Pak Arsjad, Direktur Eksekutif Hotasi Nababan, dan ada tanda bukti kontrak sewa-menyewa dengan pengelola gedung," ujarnya.
Di tengah-tengah pembicaraan, Arif meminta pihak selain keluarga Kadin keluar dari ruang. Tidak terima, terlapor mulai melakukan dugaan tindak pengeroyokan.
"Saya potong, saya bilang, 'Ini urusan rumah tanggal Kadin. Walaupun perbedaan persepsi antara kami. Tapi kami keluarga besar'. Saya bilang kayak gitu. 'Jadi, saya berharap yang bukan anggota Kadin, silakan keluar'. Beliau (terlapor) marah. Berdiri mengambil minuman kaleng langsung menimpuk ke arah mata saya dan saya kena di pelipis," bebernya.
Setelah pelemparan minuman kaleng mengenai pelipis mata, Arif mengaku diserang anak buah terlapor.