POSKOTA.CO.ID - Salah seorang siswa BINUS School Simprug, Jakarta berinisial RE, 16 tahun mengadu ke Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 17 September 2024. RE merupakan siswa yang menjadi perudungan atau bullying oleh teman-temannya disekolah.
Bahkan dihadapan anggota DPR RI, RE mengungkapkan salahsatu pelaku perudungan mengaku sebagai anak ketua Partai besar.
"Mereka mengatakan kepada saya, 'Lu jangan macem-macem sama kita, lu mau nyaman sekolah di sini, lu mau bisa kita nggak bully di sini, lu harus bisa ngelayanin kita semua. Lu tahu nggak bapak kita siapa, dia bapaknya ketua partai, bapak dia DPR, bapak dia MK'," beber RE.
Dirinya pun mengaku selalu diperlakukan tidak baik oleh teman-temannya tersebut. "Selalu di-bully di depan umum, di depan siswa laki-laki, di depan siswa perempuan, bahkan di depan guru," tambahnya.
RE pun mengaku perudungan yang ia rasakan sudah terjadi sejak November 2023. RE menceritakan pengalamannya itu dalam rapat audiensi di Komisi III DPR, Selasa 17 September 2024. Proses audiensi tersebut juga ditemani kuasa hukumnya, Sunan Kalijaga, dan salah satu tim kuasa hukum siswa terlapor, Rasamala Aritonang.
"Kenyataannya, ketika saya baru pertama kali masuk sekolah di bulan November 2023, itu saya sudah mendapatkan bullying secara verbal yang tiada hentinya, selalu di-bully di depan umum, di depan siswa laki-laki, perempuan, bahkan di depan guru," bebernya.
Tidak hanya dalam bentuk bullying dengan kata-kata, tetapi korban pun sering dilecehkan. "Saya dari awal kemaluan saya dipegang-pegang di depan perempuan. Di depan laki-laki. Kemaluan saya dipegang. Pantat saya dipegang di depan kelas di muka umum," ungkapnya.
Namun dirinya heran dengan sikap sekolah yang seolah tutup mata dan tidak menyelidikinya. Dikatakannya, sekolah hanya menunjukkan video yang menguntungkan para pelaku.
"Sementara saya, saya hanya anak bangsa. Yang bisa berharap keadilan, dan mewakili para korban bully di luar sana," beber RE sambil terisak.
Sementara itu, kuasa hukum korban, Sunan Kalijaga mengungkapkan pihaknya sudah melaporkan kasus tersebut ke Polres Metro Jakarta Selatan. Laporan teregister dengan nomor LP/B/331/I/2024/SPKT POLRES METRO JAKSEL/POLDA METRO JAYA. Adapun terlapor empat orang siswa Binus berinisial KE, R, K, dan C.
"Terlapor empat orang. Sama-sama (siswa) kelas 12. Tepatnya kejadian 30-31 Januari 2024. Dua hari berturut-turut," jelas Sunan.