POSKOTA.CO.ID - Hari ini tepatnya 14 September 2024 diperingati sebagai Hari Kunjung Perpustakaan. Selain itu, bulan September pun dikenal sebagai Bulan Gemar Membaca.
Dalam hal ini pemerintah fokus pada bulan September ini sebagai bulan literasi untuk masyarakat, pustakawan dan penggiat literasi lainnya.
Dikutip dari berbagai sumber, sejarah mengenai Hari Kunjung Perpustakaan ini bermula dijaman Presiden Soeharto sejak tahun 1995.
Melalui Surat keputusan dengan nomor 020/A1/VIII/1995 pada 11 Agustus 1995. Usulan tersebut muncul dari gagasan Kepala Perpustakaan Nasional RI Pertama, Mastini Hardjoprakoso tentang Hari Kunjung Perpustakaan.
Peringatan ini bertujuan untuk membiasakan masyarakat berkunjung ke perpustakaan sekaligus meningkatkan minat baca. Dalam hal ini pemerintah berharap masyarakat semakin sadar akan pentingnya membaca dalam kehidupan sehari-hari.
Bahkan dalam tulisan Kepala Perpusnas pertama, Mastini Harjo Prakoso pada Majalah Himpunan Perpustakaan Chusus Indonesia (HPCI), Indonesia pernah menjadi negara yang produktif dalam menerbitkan berbagai judul buku.
Salahsatu yang menjadi alasan lantaran semangat Presiden Indonesia pertama, Sukarno yang memang sangat gemar membaca dan mendukung penuh untuk menjadikan penerbitan termasuk juga aktivitas membaca, pemberantasan buta huruf, sebagai prioritas pertama.
Hal ini terlihat pada tahun 1963, banyak terbitan buku di Indonesia bahkan pihak swasta sudah mulai berani membangun berbagai usaha penerbitan dan buku di Indonesia.
Bahkam menjadi perhatian Amerika sebagai negara Adi Kuasa. Hingga akhirnya mereka sampai membeli buku terbitan Indonesia dengan membuka kantor cabang Perpustakaan Nasional Amerika Serikat di Indonesia.
Tak hanya Amerika Serikat, Badan Literasi Belanda Koninklijk Instituut voor Taal –, Land – en Volkenkunde (KITLV) memusatkan untuk mengakuisisi terbitan indonesia di bidang ilmu pengetahuan sosial dan kemanusiaan.
Kemudian Australia juga membuka perwakilan kantor Perpustakaan Nasional menunjuk agennya untuk membeli ragam buku terbitan Indonesia khususnya dalam bidang ilmu pengetahuan sosial.