Risiko Terburuk dari Galbay Pinjol, Benarkah Bisa Dipenjara Jika Masih Belum Lunasi Utang Setelah Didatangi DC?

Kamis 12 Sep 2024, 21:39 WIB
Ilustrasi risiko terburuk dari galbay pinjol (unsplash)

Ilustrasi risiko terburuk dari galbay pinjol (unsplash)

POSKOTA.CO.ID - Hal yang paling bikin takut para nasabah pinjaman online atau pinjol adalah menjadi target kejaran debt collector (DC).

Seperti diketahui, penyedia layanan pinjol akan menugaskan DC atau penagih lapangan untuk menyatroni rumah sang debitur ketika mengalami keterlambatan pembayaran.

Sebelum mendatangi langsung kediaman nasabah, para DC pinjol biasanya akan memulai tugas mereka dengan menagih via telepon atau chat.

Kedatangan DC pinjol ke rumah nasabah dilakukan jika peminjam mengalami galbay dengan jumlah nominal utang tertentu.

Apa Itu Galbay Pinjol?

Galbay pinjol merupakan kondisi di mana seorang debitur tidak mampu atau tidak bisa untuk melunasi pinjaman yang diajukannya. 

Dengan kondisi demikian, ketenangan bahkan keamanan nasabah bisa terganggu dengan adanya teror-teror dari debt collector.

Nasabah yang mengalami galbay pinjol akan merasa was-was dan bahkan merasa terancam karena teror dari DC biasanya datang setiap hari.

Selain itu, ancaman disebarluaskannya data pribadi hingga dihubunginya orang-orang terdekat nasabah juga menjadi keresahan bagi sang peminjam.

Lantas, bagaimana jika nasabah tetap belum bisa melunasi tunggakan utang pinjolnya meski telah didatangi oleh DC? Apakah Bisa Dipenjara?

Kemungkinan Terburuk Jika Galbay Pinjol

Sejatinya, risiko terburuk jika debitur galbay pinjol tidaklah seseram yang dibayangkan sebelumnya.

Bahkan ancaman dipenjara juga tidak akan mungkin menimpa debitur, dikarenakan dalam Undang-Undang Nomor 39 tahun 199 tentang Hak Asasi Manusia Pasal 19 ayat 2 disebutkan tidak ada seorang pun boleh dipidana penjara atas putusan pengadilan karena tidak melaksanakan kewajiban pembayaran utang piutang. 

Berita Terkait

News Update